Laba Naik 20 Persen, Microsoft Ingin Pelanggan Menggunakan Produk Kecerdasan Buatan

28 April 2024 20:30

GenPI.co - Microsoft pada hari Kamis mengatakan labanya naik 20% untuk kuartal Januari-Maret karena mencoba memposisikan diri sebagai pemimpin dalam penerapan teknologi kecerdasan buatan untuk membuat tempat kerja lebih produktif.

Dilansir AP News, perusahaan melaporkan laba bersih kuartalan sebesar USD 21,93 miliar, atau USD 2,94 per saham, mengalahkan ekspektasi Wall Street yang memperkirakan laba sebesar USD 2,82 per saham.

Pembuat perangkat lunak yang berbasis di Redmond, Washington ini membukukan pendapatan sebesar USD 61,86 miliar pada periode tersebut, kuartal fiskal ketiga, naik 17% dari periode yang sama tahun lalu.

BACA JUGA:  Dipantau Uni Eropa, Microsoft Tidak Lagi Menggabungkan Teams dan Office

Analis yang disurvei oleh FactSet memperkirakan Microsoft akan membukukan pendapatan sebesar USD 60,86 miliar untuk kuartal ini.

Microsoft tidak merinci berapa banyak uang yang dihasilkan dari produk AI, termasuk chatbot Copilot andalannya yang dapat membuat dokumen, menulis kode, atau menghasilkan gambar.

BACA JUGA:  Microsoft Kewalahan Mengungkap Peretas Elite Rusia

Namun mereka telah memasukkan teknologi tersebut ke dalam lini bisnis utamanya, seperti kontrak komputasi awan dan langganan email serta layanan online lainnya. 

Pendapatan kuartalan dari segmen bisnis komputasi awan Microsoft tumbuh menjadi USD 26,7 miliar, naik 21% dari kuartal Januari-Maret tahun lalu.

BACA JUGA:  Microsoft Investasi USD 1,5 Miliar di Perusahaan Teknologi Uni Emirat Arab

Pendapatan dari layanan produktivitas perusahaan, seperti lini produk Office, naik 12% menjadi USD 19,6 miliar.

Bisnis membayar Microsoft USD 30 per karyawan setiap bulan untuk menambahkan Copilot ke langganan tempat kerja untuk paket layanannya yang mencakup email dan spreadsheet.

Analis Gartner Jason Wong mengatakan banyak pelanggan Microsoft telah menunjukkan minat yang kuat untuk mencoba AI generatif, tetapi tidak semuanya memiliki rencana yang kuat untuk penggunaan praktis yang sepadan dengan biayanya.

“Ini masih sangat dini,” kata Wong.

Produk AI generatif Microsoft sangat bergantung pada investasi bernilai miliaran dolar pada mitra bisnis OpenAI, pembuat ChatGPT.

Microsoft juga meluncurkan serangkaian model bahasa AI baru yang lebih ramping yang disebut Phi-3 awal pekan ini dan telah bermitra dengan startup lain, seperti Mistral dari Prancis, untuk menawarkan berbagai sistem AI melalui platform komputasi awan Azure milik Microsoft. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co