Festival Robo Robo Kembali Digelar

03 November 2018 19:38

Kerajaan Amantubilah di Mempawah, Kalimantan Barat, bakal memperlihatkan kekayaan budayanya. Eventnya adalah Festival Robo- obo. Festival ini akan berlangsung tiga hari, 5-7 November.

Menurut Kabid Pemasaran Area III  Pemasaran I Regional II Kemenpar, Sapto Haryono, Festival Robo Robo mampu mempererat ikatan silaturahmi. Khususnya antara para raja, ratu, sultan, pemangku adat, dan kepala suku, dengan semua komponen anak bangsa.

“Dengan Festival Robo Robo, diharapkan semua komponen anak bangsa dapat menjunjung nilai-nilai luhur adat istiadat dan agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik tampilnya budaya dalam event ini. Menpar menuturkan, budaya menjadi salah satu alasan wisatawan mau liburan ke suatu daerah. Budaya semakin dilestarikan akan semakin memiliki nilai ekonomis.

Arief Yahya mendorong agar para penggiat kebudayaan mampu menghasilkan daya kreasi yang bernilai komersil tinggi. “Yang terpenting, budaya harus terus dilestarikan. Semakin dilestarikan, akan makin mensejahterakan,” tegasnya.

Tak jauh beda dengan tahun sebelumnya, Festival Robo Robo tahun ini akan diawali dengan Upacara Robo-Robo. Tahun ini, tema yang diangkat ‘Kembalikan Marwah Kerajaan Kesultanan di Indonesia’.

Peserta upacara datang dari berbagai unsur. Mulai dari pelajar, warga sipil, tokoh agama, tokoh masyarakat, kepala suku, hingga para raja dan ratu.

Setelah Upacara Robo Robo, kegiatan dilanjutkan dengan mencuci benda-benda pusaka Kerajaan Amantubilah. Jenisnya pun beragam. Ada keris dan pedang. Semua dirawat dengan baik, terbungkus kain berwana kuning emas. Hari pertama Festival Robo-Robo ditutup dengan berdoa dan berdzikir bersama.

Memasuki hari kedua, acara dilanjutkan dengan ziarah kubur. Ratu dan rombongan datang ke makam Raja I. Layaknya kaum bangsawan, makam tersebut sangat terawat. Tak hanya dinaungi bangunan semacam rumah, lokasinya pun berada di dataran tinggi.

Musyawarah Alam Raja-Raja dan Para Bangsawan menjadi acara selanjutnya. Musyawarah ini mengambil tema ‘Menuju Indonesia Masa Depan’. Pesertanya cukup ramai. Diikuti tetua adat, para pemuda, perwakilan mahasiswa, dan lain-lain.

Yang tak kalah penting di hari kedua Festival Robo-Robo, adalah Ritual Adat Toana. Ini merupakan ritual adat Penganugerahan Gelar Amantubilah di lingkungan kerajaan.

Puncak Festival Robo-Robo adalah Makan Syafar di halaman Istana Raja I. Selanjutnya, rombongan pergi ke Muara Sungai dengan peserta kirab acara. Prosesi ini berlangsung sampai pukul 12.00 di Muara Kuala Mempawah di Kecamatan Mempawah Timur. Biasanya, akan ada semacam larung sesaji, salah satunya berupa telur ayam kampung. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co