Festival Teluk Ambon 2019: Wisata Budaya dan Bahari yang Penuh Sejarah

Maluku merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan dan keindahan Alam Bahari. Untuk memperkenalkannya, Pemerintah Provinsi Maluku setiap tahunnya mengadakan Festival Teluk Ambon. Teluk Ambon sendiri saat ini merupakan salah satu destinasi wisata yang terkenal dengan Icon Jembatan Merah Putih yang membentang diatasnya. Festival ini menggabungkan antara Wisata bahari dan wisata budaya yang dikemas sebagai secara menarik.

Di tahun 2019 ini penyelenggaraan Festival Teluk Ambon memasuki tahun ke-14. Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Marisca L.N. Kakiailatu mengatakan event yang diselenggarakan pada 18-20 Agustus 2019 bertujuan untuk mempromosikan Pariwisata Maluku, terutama Wisata Bahari dengan dukungan Dinas Pariwisata Provinsi Maluku dan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Meskipun tema dari Festival Teluk Ambon untuk tahun ini masih dalam tahap finalisasi, namun pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan untuk event budaya tersebut.

“Kita Sudan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, para perwakilan kabupaten dan kota sert kampung-kampung adat juga suado kita koordinir. Sampai sekarang kita masih mendiskusikan tema yang akan diangkat, tapi sejauh ini Festival Teluk Ambon pastinya akan mengedepankan sajian wisata budaya dan bahari,” ugkap Marisca kepada GenPI.co. Jumat (18/1)

Festival ini mengangkat keindahan bahari yang dikemas dengan berbagai perlombaan bertema kebaharian, seperti lomba memancing, Perahu Semang Laki-laki dan Perahu Semang Perempuan, Lomba Hawaian Band dan lomba pamungkas adu cepat perahu yang disebut Arumbae Manggurebe. Lomba Arumbae Manggurebe merupakan lomba adu cepat perahu yang memiliki banyak nihai sejarah, karena merupakan sarana yang digunakan pejuang untuk mengusir penjajah dari tanah Maluku.

Marisca juga menjelaskan bahwa Festival Teluk Ambon tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena akan lebih mengangkat sisi sejarah Provinsi Maluku dan juga bekerjasama dengan seorang fotografer asal Belanda, Wim Millenar.

“Yang berbeda dari Festival Teluk Ambon di tahun ini adalah akan ada pameran foto 100 tahun Provinsi Maluku oleh fotografer asal Belanda Wim Millenar. Jadi pada tanggal 19 Agustus 2019 yang bertepatan dengan ulang Provinsi Maluku yang ke-74, Wim Millenar akan buat kameran Perdana hasil foto-foto ayahnya di Maluku 100 tahun yang lalu. Dan foto-foto tersebut belum percha dipublikasikan sebelumnya,” ungkap Marisca.

Selain pameran foto 100 tahun Provinsi Maluku, Marisca juga mengatakan bahwa Festival Teluk Ambon tahun ini berbeda dari tahun lalu yang tanya fokus pada budaya di Kota Ambon. Dalam festival tahun ini akan ada satu malam untuk semua kota dan kabupaten di Provinsi Maluku yang akan menampilkan atraksi seni budayanya, yakni di tanggal 19 Agustus 2019. Selain itu, dalam festival tahun ini juga akan diadakan karnaval etnik, parade perahu dekoratif dan lomba memancing.

Ambon sebagai tempat penyelenggaraan Festival Teluk ambon ini relatif mudah diakses oleh wisatawan, karena memiliki Bandara Internasional Pattimura. Ibukota Provinsi Maluku tersebut juga dapat diakses dengan penerbangan dari sejumlah kota lain di Indonesia.

Marisca juga menjelaskan target wisatawan untuk Festival Teluk Ambon. “Untuk wisatawan kami menargetkan dalam festival tahun ini akan ada sekitar 800 wisatawan mancanegara, 1500 wisatawan nusantara dan sekitar 10.000 wisatawan lokal yang hadir dalam festival ini. Kami berharap festival ini akan besar dan meriah, karena juga bertepatan dengan hari jadi Provinsi Maluku,” tutur Marisca.

Marisca juga menjelaskan wisatawan yang berkunjung ke Festival Teluk Ambon juga bisa mengunjungi sejumlah destinasi wisata yang menarik di Maluku diantaranya Pantai Ora, Pantai Latulahat, Benteng Amsterdam, Gong Perdamaian, Pantai Liang, Pulau Bair di Kepulauan Kei, Pantai Natsepa, pantai Pintu Kota, dan masih banyak lagi.