Bogor Street Festival 2019 Dijamin Bertabur Atraksi

16 Februari 2019 15:17

Kota Bogor mau punya gawe besar. Gelaran itu apa lagi kalau bukan pesta rakyat Cap Go Meh (CGM) atau Bogor Street Festival (BSF) 2019, Selasa (19/2). Kegiatan dipusatkan di Jl. Suryakancana - Jl. Siliwangi (Batu Tulis) Kota Bogor mulai pukul 15.00 - 24.00 WIB. Dijamin seru deh.

Kegiatan BSF 2019 ini dikemas dengan tema menarik, yakni Katumbiri Light Festival. Makna Katumbiri ini sendiri mengandung nilai keindahan dalam keberagaman. Sementara kata Katumbiri diambil dari bahasa Sunda yang berarti pelangi dengan harapan dapat menjadi semangat bersama warga Bogor untuk Indonesia dalam merawat keberagaman.

Beragam atraksi akan ditampilkan. Seperti Marching Band, Paskibraka, Marawis, Parade Seni & Budaya dan Liong - Barongsai. Selain itu, ada juga Bakti sosial bersama yatim piatu/panti jompo, Bazaar Rakyat, Wayang Potehi dan Wayang Golek.

Ini adalah Ajang Budaya Pemersatu Bangsa dari Bogor untuk Indonesia. Itulah tagline teranyar yang diungkapkan Wali Kota Bogor, Bima Arya. Tagline tersebut ditegaskan Bima Arya lantaran belakangan ini terdapat sekelompok massa yang hendak menolak berlangsungnya kegiatan pertunjukan kesenian dan kebudayaan nusantara tersebut.

“CGM bukan kegiatan keagamaan tetapi kegiatan kebudayaan. Kegiatan kebudayaan ini bukan hanya untuk menghibur, tetapi sebagai momentum dalam menjaga kebersamaan dalam keberagaman,” tegas Bima Arya, Jumat (15/2).

Kegiatan CGM/BSF yang sudah ada sejak dahulu, lanjut Bima, tidak melulu dikaitkan dengan kegiatan keagamaan dan kegiatan politik. Karena, menurutnya, kegiatan festival budaya tahunan ini berbicara tentang kebersamaan dalam keberagaman.

“Karena harta yang paling berharga yang harus kita jaga adalah kebersamaan dan CGM/BSF bukan hanya peristiwa kegiatan budaya, akan tetapi ini adalah warisan bangsa yang perlu kita jaga dan lestarikan,” ujarnya.

Ketua Pelaksana BSF 2019, Arifin Himawan mengungkapkan, aksi perhelatan budaya ini merupakan penegasan atas nilai persatuan bangsa yang selalu dijaga oleh Kota Bogor. Menurutnya, ini menjadi bukti bahwa semangat pluralisme, nilai toleransi dan kekayaan budaya yang diperlihatkan Kota Bogor sangat efektif dalam mempersatukan warga.

"Ini juga merupakan sebuah fakta betapa masyarakat kita sangat dewasa menjaga kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata pria yang akrab disapa Ahim ini.

Ahim melanjutkan, suasana keseruan seni karnival dan kemeriahan pertunjukan kesenian budaya akan disuguhkan di sepanjang Jalan Suryakencana. Dalam kegiatannya nanti, BSF 2019 akan menyajikan berbagai pertunjukan, seperti kesenian angklung, drumband, aksi bedug khas Banten dan Hadroh.

“Aksi budaya mulai dikembangkan sebagai bagian dari destinasi pariwisata. Sehingga kita bisa melihat event ini merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negeri,” tuturnya.

Pengisi acara terdiri dari 27 peserta karnaval, 18 pengisi acara di panggung Suryakencana dan Hotel 101 dan melibatkan sekurangnya 1000 pelaku seni dan budaya. Di berbagai venue itu masyarakat dapat menyaksikan penampilan tari tarian, hiburan rakyat, wisata kuliner, musik, paduan suara, agklung hingga pemutaran film pendek.

Menjadi puncak festival, karnaval Katumbiri Lighting Fest melibatkan berbagai latar belakang. Mereka berasal dari pelajar, mahasiswa, dan umum. Nantinya setiap delegasi terdiri dari 30 orang. Peserta harus menampilkan konsep kreatif kostum, properti, dan koreografi dengan acuan unsur budaya nusantara. Konsep ini juga disempurnakan dengan lighting artistik. Jangan lupa, konsep kreatif harus original.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co