GenPI.co - Lagu atau musik yang didengar menjadi sarana relaksasi atau sekadar menghibur.
Dengan pilihan lagu yang tepat, tentu dapat meningkatkan mood kamu secara cepat, begitu juga sebaliknya.
Namun, ada beberapa lagu yang diyakini memiliki makna lain dan diikuti berbagai kisah menyeramkan, salah satunya Lingsir Wengi.
Terlepas dari mitos yang ada, lagu daerah tersebut dibuat dengan pakem gending Jawa macapat.
Gending macapat sendiri terdiri dari 11 macam pakem, dan salah satunya adalah Durma yang digunakan oleh lagu Lingsir Wengi tersebut.
Lagu ini memang memiliki nada terdengar suram dan seram, sehingga banyak yang menduga bahwa lagu tersebut dibuat untuk pemujaan setan.
Kisah seram yang membuat banyak orang takut dengan lagu ini, juga diperkuat oleh film berjudul 'Kuntilanak' yang dibintangi oleh Julie Estelle.
Dalam film tersebut lagu ini digunakan untuk ritual memanggil mahluk gaib.
BACA JUGA: Ada Gaby di Balik Cerita Mistis Lagu Tinggal Kenangan
Padahal hal yang sebenarnya, lagu yang menggunakan bahasa Jawa ini berisi lirik cinta.
Tak hanya itu, biasanya lagu tersebut dinyanyikan setelah melakukan salat pada malam hari yang menyiratkan doa kepada Tuhan.
Berikut lirik lagu Lingsir Wengi dan maknanya, dilansir dari lalaman dalangseno.
Lingsir wengi (saat menjelang tengah malam)
Sepi durung biso nendro (sepi tidak bisa tidur)
Kagodho mring wewayang (tergoda oleh bayanganmu)
Kang ngreridhu ati (yang mengusik hati)
Kawitane (awalnya)
Mung sembrono njur kulino (hanya bercanda lalu terbiasa)
Ra ngiro yen bakal nuwuhke tresno (tidak mengira akan berubah menjadi cinta)
Nanging duh tibane aku dewe kang nemahi (tapi ternyata aku sendiri yang mengalami)
Nandang bronto (menderita sakit hati)
Kadung loro (terlanjur sakit)
Sambat-sambat sopo (aku harus mengeluh kepada siapa)
Rino wengi (siang dan malam)
Sing tak puji ojo lali (yang saya cinta jangan sampai lupa)
Janjine mugo biso tak ugemi (semoga bisa kupegang janjimu). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News