Abdee Slank Akhirnya Benar-Benar Mengabdi untuk Negara

01 Juni 2021 16:23

GenPI.co - Seperti kata pujangga besar William Shakespeare, apalah arti sebuah nama?

Saat anak ketujuhnya lahir, wartawan Andi Cella Nurdin menamai bayinya dengan nama Abdi Negara Nurdin.

Siapa sangka pada 2021, Abdi Negara atau lebih dikenal dengan nama Abdee Negara atau Abdee Slank benar-benar mengabdikan sisa hidupnya untuk negara.

BACA JUGA:  Abdee Slank Komisaris Telkom, Pay: Nggak, Lah

Gitaris Slank itu resmi menjabat sebagai komisaris independen di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Abdee adalah anak ketujuh dari sepuluh bersaudara pasangan Andi Cella Nurdin dan Andi Raden Lamarauna.

BACA JUGA:  Iwan Fals Beri Pesan Penting untuk Abdee Slank, Begini Isinya

Ayah, ibu, dan dua saudaranya sudah meninggal. Abdee lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, pada Juni 1968.

Sebentar lagi dia akan ulang tahun dengan kado istimewa, yakni sebagai komisaris BUMN. Konon gajinya Rp 1,2 miliar.

BACA JUGA:  Said Didu Sebut Kelas C untuk Abdee Slank

Di Sulteng, semasa hidupnya dahulu, Andi Cella Nurdin adalah tokoh yang disegani.

Tidak hanya sebagai wartawan, dia juga seniman, budayawan, bintang film, tokoh Muhammadiyah, pengusaha percetakan, dan politikus.

Pada 1992, ayah Abdee menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PPP. Ketika sekarang Abdee Negara terjun ke dunia politik, kalian jangan nyinyir.

Itu sudah menurun dari garis ayahnya. Dari garis ibunya, Abdee masih keturunan bangsawan dari raja kesebelas Kerajaan Banawa (Donggala sekarang) bernama La Ruhana.

Dua kakak Abdee, yakni Rosihan Kaliinto Nurdin dan Setia Budi Nurdin, mengikuti jejak sang ayah menjadi jurnalis.

Dengan dua kakak Abdee ini, saya mengenal dekat. Kami sama-sama wartawan musik di Jakarta era 90-an.

Nama Rosihan Kalionto Nurdin disematkan karena sang ayah menaruh hormat pada wartawan senior kala itu, Rosihan Anwar.

Rosihan pun jadi wartawan musik yang disegani. Seperti kata Shakespeare, apalah arti sebuah nama?

Saya mengenal Bang Hance, panggilan Rosihan, saat saya jadi wartawan tabloid Nyata dan Jawa Pos News Network (JPNN) pada 1993-1999.

Bang Hance adalah wartawan musik senior di majalah Gadis. Sosoknya bersahaja, rambutnya putih, berkumis, dan sering jadi koordinator jumpa pers artis.

Kakak keenam, satu tingkat di atas Abdee yang anak ketujuh, ialah Setia Budi Nurdin alias Budi Ace. Dia juga wartawan musik.

Kami pernah satu media saat saya jadi Wapimred Tabloid Indonesia Selebriti (Jawa Pos Group), sedangkan Budi Ace jadi redaktur musik.

Tak lama kemudian, Budi Ace lantas mengasuh Koran Slank. Bang Hance, Budi Ace, dan Abdee Negara adalah sosok-sosok cendikia, luas wawasan, dan literasinya bagus.

Sebab, sang ayah melengkapi perpustakaan pribadi di rumah mereka sejak masih di Donggala atau ketika hijrah ke Jakarta.

Sejak kecil, mereka terbiasa baca buku-buku filsafat, sastra, jurnalistik, dan budaya.

Mereka juga melahap buku-buku Pramoedya Ananta Tour hingga Tan Malaka.

Sang ayah adalah wartawan yang punya mesin cetak, yang mencetak media pertama di Sulawesi Tengah.

Sang ayah juga pernah main film bareng Sophan Sophian. Dia berperan sebagai Ulama Bugis.

“Trio Macan" ini, Bang Hance, Budi Ace, dan Abdee Negara, adalah tiga perpustakaan berjalan.

Referensinya luas, nalarnya jauh, dan jangkauan pemikirannya jauh melompat ke depan.

Misalnya, Abdee Negara mendirikan Importmusik bareng Anang Hermansyah dan Indra Lesmana.

Importmusik adalah perusahaan digital media dan distribusi musik pertama di Indonesia, di luar yang dikelola operator atau provider resmi, misalnya mengelola RBT lagu.

Pada 2001, saya pernah membawa lagu-lagu band indie dari Jatim untuk ketemu Abdee di kantor Importmusik.

Waktu itu kantornya di sebuah ruko di Jalan Radio Dalam, Jakarta Selatan (Jaksel).

Abdee yang menempuh pendidikan di fakultas ekonomi juga pernah menjadi advisor Kementerian Kehutanan, relawan, belajar ke Walhi, dan peduli orang utan.

Pada 1997, Abdee datang ke Potlot, markas Slank, dengan rambut jabrik ala gitaris Rolling Stones Keith Richards.

Main gitarnya nge-blues banget. Cocok sebagai sosok pengganti gitaris Pay.

Bimbim juga gemar Rolling Stones. Lagu Slank yang berjudul Bimbim Jangan Menangis mirip Fool to Cry-nya Rolling Stones.

Lagu Slank berjudul Ngedrop mirip dengan Around & Around-nya Rolling Stones.

Abdee mulai bergabung di album ketujuh Slank berjudul Tujuh (1998) hingga album ke-24 bertitel Vaksin (2021).

Di album Vaksin, mengutip laman resmi Slank.com, Abdee mengisi gitar dari studio Ruang Negara.

Di group Slank, Abdee mencipta lagu #1 (Kereta Terakhir). Dia juga mengaransemen full lagu Full Moon Blues.

Selebihnya diciptakan Bimbim dan Kaka. Abdee dipercaya mixing dan mastering album Virus.

Di Slank, tak terasa, Abdee Negara sudah berlabuh 23 tahun.

Kalau sekarang Abdee mengembangkan bakat politik dan bisnisnya, dengan terjun di dunia konten digital sebagai komisaris yang tugasnya advisor PT Telkom Tbk, apa yang salah?

Yang salah, menurut saya, adalah Slank yang ikut arus mendukung sebuah rezim DAN tidak netral.

Hal yang tak dikehendaki sebagian penggemarnya. Abdee Negara pun kena imbasnya.

Namun, seperti kata Shakespeare, apalah arti sebuah nama? Abdee Negara sudah benar-benar mengabdi ke negara.

Tak salah almarhum Andi Cella Nurdin memberi nama anaknya, Abdi Negara.

Seperti sebuah sihir, Abdee pun benar-benar mengabdi kepada negara.

Semoga dia tetap wangi, di mana pun berada, seperti sebuah bunga, yang ditulis William Shakespeare.

Selamat, ya, Abdee. keep rock'in!

(Damarhuda, penulis)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co