Menambah Nilai Produk Kearifan Lokal Gola Rebok Sompang Kolang

04 Mei 2019 11:34

GenPI.co  - Di kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, ada sebuah desa kecil yang menjadi sentra gula merah. Namanya Desa Sompang Kolang, yang secara administratif masuk dalam kecamatan Kuwus.  

Harum khas gula merah di desa itu adalah kelaziman. Sebab saban hari, warga setempat tekun memasak cairan aren  dalam kuali-kuali berbagai ukuran hingga mengental kecokelatan. 

Gula tersebut lalu dibentuk menyerupai balok-balok kecil dan dibungkus dengan daun. Sementara ada juga jenis lain yang yang disebut gola rebok atau gula semut. Dikatakan  gula rebok karena masyakat setempat meraciknya khusus untuk dicampur dengan pangan lokal yang bernama rebok.

Baca juga:  Ini Makna Motif Songke Manggarai 

Proses pembuatan gola rebok, produk kearifan lokal Desa Sompang Kolang

Kerajinan gula merah merupakan salah satu kearifan lokal yang masih bertahan di Desa Sompang Kolang. Kokor gola, begitu mereka menyebutnya.  Produk olahan tersebut lalu dijual, dan dari usaha itu warga setempat bisa menyekolahkan anak-anak mereka. 

Masalahnya, harga jual gola rebok kerap kali tidak sesuai dengan biaya produksi. Belum lagi pohon aren/enau yang semakin hari semakin susah ditemukan. Hal itu lantas membuka mata  anak-anak muda di Desa Sompang Kolang.

Inovasi pun dilakukan. Kemasan gola rebok dibuat kekinian untuk menambah nilai jual sekaligus memperluas jangkauan pasar. 

Upaya ini menaikkan level gola rebok sudah ada sejak 2017. Para anak muda tersebut melakukan kemitraan dengan pemerintah desa Smpang Kolang. Alhasil Bumdes Sompang Kolang pun terbentuk dengan gola rebok sebagai produk unggulannya.

Saverianus Agung, Bendahara Bumdes Sompang Kolang mengatakan, usaha gula merah ini mendapat penyertaan modal dari Kepala Desa Yohanes Natar.

“Puji Tuhan di Tahun 2019, kami sudah bisa mandiri. Kami berharap usaha ini bisa diakomodir dalam pemerintahan desa baru di bawah kepemimpinan (kepala desa baru) Bapak Sebastianus Bama,” kata Saverianus.

Kreativitas generasi millennial Desa Sompang Kolang pun berbuah prestasi.  Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memilih Bumdes Desa Sompang Kolang mewakili Nusa Tenggara Timur mengikuti workshop kemitraan di Jakarta pada akhir 2018 lalu. 

“Kami melakukan kemitraan dengan Kementerian Desa agar memperkenalkan kami dengan sponsor kemasan gula di Surabaya,” Saverianus menutur.

Selain Saverinus, yang diutus memenuhi undangan kementerian adalah Ketua Bumdes, Wiliam Risai dan  Sekretaris Bumdes Januarius Enggong.

Produk kemasan Gola Rebok Sompang Kolang

Gola rebok desa Sompang Kolang hadir dalam bentuk saset. Namun inovasi tak berhenti sampai di situ. Mereka sedang mengupayakan kemasan yang lebih otentik yakni dalam bentuk kapsul yang dimasukkan dalam buluh bambu. Dengan begitu, produk ini bisa menjadi oleh-oleh khas Manggarai.

“Beberapa waktu lalu kami,  menghadiahkan Bapak Bupati Manggarai Barat Gusti Dulla beberapa lusin saat kunjungan ke Golowelu. Kami juga meminta dukungan akan rencana kerja sama dengan hotel-hotel untuk mempromosikan oleh-oleh ini,” kata Saverianus.

Bupati Gusti mengusulkan agar dalam kemasan ditambahkan juga logo komodo guna mendukung destinasi wisata Komodo. Kemasan gola rebok Bumdes Kolang sendiri sudah diberi logo Gola Kolang Cap Raping.

Produksi gola rebok kemasan Bumdes Sompang Kolang terus meningkat. Permintaan juga terus meningkat baik dalam bentuk grosir maupun eceran.  Saverianus berharap upaya ini bisa berdampak positif menggelorakan ekonomi masyarakat setempat. 

“Kami hanya bermodalkan semangat dan idealisme anak muda agar usaha ini tetap bertahan dan selalu berinovasi,”  tandas Saverianus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co