Bunda Jangan Khawatir, Begini Cara Atasi Gumoh Pada Bayi

07 Juni 2021 21:10

GenPI.co - Semua bayi pada usia di bawah 6 bulan tentu pernah mengalami gumoh. Kondisi ini terjadi saat si kecil terlalu banyak menelan air susu atau terlalu bayak menelan udara.

Akibatnya, susu atau MPASI yang sudah masuk kerongkongan akan dimuntahkan kembali. Namun, biasanya seiring dengan bertambahnya usia bayi, intensitas gumoh pada bayi akan berkurang dan berhenti dengan sendirinya dalam rentang usia 4-5 bulan.

Gumoh jika tak ditangani segera, akan mebuat sang jabang bayi menjadi kurang nyaman dan turut mempengaruhi pola makannya. Oleh karenanya, di bawah ini terdapat 3 cara mengatasi bayi gumoh seperti dilansir dari berbagai sumber. Apa saja?

BACA JUGA:  Ini Usia yang Tepat Memberikan MPASI Pada si Kecil

Berikan ASI atau Makanan Secukupnya

Cara untuk menghindari bayi merasa gumoh adalah dengan memberikan ASI, susu formula atau makanan padat secukupnya dan disarankan memberikannya dalam porsi sedikit namun sering.

BACA JUGA:  5 Rekomendasi MPASI PIlihan, Bantu Bayi Tumbuh Cerdas

Pastikan juga untuk membuat bayi sendawa setiap menyusu atau di sela menyusu.

Perhatikan pula jika bayi terus-menerus merasa gumoh, bisa jadi hal ini disebabkan oleh susu formula yang digunakan seperti pada penderita intoleransi laktosa yang harus mengurangi konsumsi susu sapi.

BACA JUGA:  3 Langkah Perbaikan Gizi untuk Bayi Stunting, Catat Moms!

Perhatikan Ukuran Dot

Ukuran dot yang terlalu besar akan membuat bayi mudah tersedak dan gumoh. Jika ingin memberikan susu formula tanpa campuran sereal, gunakan dot dengan lubang yang tidak terlalu besar guna menghindari susu keluar terlalu banyak. 

Tidak Tidur Tengkurap setelah Menyusu

Beri jeda waktu selama 20-30 menit setelah bayi selesai menyusu dengan tetap memposisikan bayi dalam keadaan tegak.

Untuk menyiasatinya, Bunda bisa menggendong bayi sambil mengajaknya berbicara untuk menstimulasi anak agar dapat berbicara lancar.

Setelah itu, Bunda bisa kembali menidurkan bayi dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi dari badan.

Hal ini untuk menghindari bayi tidur tengkurap dan resiko terkena sindrom kematian bayi mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co