Ratusan Babi Hutan di Kalimantan Mendadak Mati, Ini Penyababnya

12 Juni 2021 10:41

GenPI.co - Ratusan babi hutan mendadak mati serentak di Kalimantan Utara. Diduga, ratusan babi hutan itu mati karena terkena sebuah virus misterius.

Kepala Karantina Pertanian Tarakan, Akhmad Alfaraby mengatakan pihaknya kini masih menunggu hasil laboratorium Balai Veteivener (Bvet) di Banjarbaru.

Ia menyebut ratusan ekor babi hutan mati mendadak diduga terkena virus ASF.

BACA JUGA:  Jokowi Promosikan Bipang Ambawang alias Babi Panggang, Heboh!

Menurut Akhmad Alfaraby, penyakit Virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika namun belum bisa memastikan sebelum keluar hasil laboratorium Bvet.

"Kami sedang menunggu hasil laboratorium yang dikirim dari tim Dinas Pertanian dan Peternakan Kaltara dan Karantina Pertanian. Kami sudah mengirim sampel ke Bvet di Banjarbaru," ujarnya seperti yang dilansir dari Antara, Sabtu, (12/6/21).

BACA JUGA:  Geger! Penangkapan Babi Ngepet Berwujud Manusia

Dia mengatakan bahwa Karantina Pertanian Tarakan untuk komoditas babi dan produknya sangat minim di Tarakan.

Walaupun demikian Karantina Pertanian Tarakan tetap bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kaltarasambil melakukan identifikasi masalah dan menunggu hasil dari Bvet," kata Alfarab

BACA JUGA:  Heboh Babi Ngepet, Pengakuan Tersangka Bikin Geram, Oh Ternyata

Balai Karantina Tarakan hanya melakukan pengawasan di pintu masuk dan keluar wilayah Kaltara, sementara ini belum ada laporan babi yang keluar masuk wilayah kerjanya.

Ratusan ekor babi hutan mati mendadak beberapa daerah di Kaltara, diduga terserang penyakit Virus African Swine Fever (ASF).

ASF adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen.

Bagi petani ini mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar.

ASF adalah penyakit viral pada babi yang sangat menular, menimbulkan berbagai perdarahan pada organ internal dan disertai angka kematian yang sangat tinggi.

Kondisi ini membuat DPKP Provinsi Kaltara turun melakukan identifikasi dan pengambilan sampel. (ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co