Benarkah Aladdin Berasal dari China?

26 Mei 2019 15:44

GenPi.co - Banyak hal yang menarik mengenai Aladdin. Nah, sebelum nonton Aladdin di bioskop, bacalah ini terlebih dahulu biar lebih seru. 

Berdasarkan dari beberap sumber, Walaupun namanya berbau Arab, tapi para pakar Literatur kuno yakin bahwa Aladdin adalah sebuah karakter yang berasal dari China atau sekitarnya.

Berikut deretan tentang Aladdin. 

Agrabah

Agrabah adalah anagram dari ‘Baghdad’. Pada saat film pertama Aladdin dibuat oleh Disney pada tahun 1992, sedang terjadi perang di timur tengah dimana pasukan sekutu menduduki kota Baghdad, Irak, sehingga rencana awal pembuat film untuk menjadikan Baghdad sebagai latar belakang kisah Aladdin diubah. 

BACA JUGA: Film Aladdin Hadir di Bioskop Indonesia

Tidak ingin kehilangan hubungan dengan Baghdad, membuat mereka tidak mencari kota lain sebagai pengganti melainkan hanya mengubah susunan kata ‘Baghdad’ menjadi ‘Agrabah’. Kini mereka punya nama baru dari nama lama, setidaknya nama yang baru tersusun dari huruf-huruf dari nama yang lama. 

Bukan bagian 1001 malam

Aladdin diterbitkan di dunia barat pertama kali pada tahun 1717 di Perancis sebagai bagian kesembilan dari 12 bagian kisah 1001 malam. Kisah 1001 malam yang terbit di barat merupakan hasil kerja seorang diplomat Perancis bernama Antoine Galland yang menerjemahkan kisah 1001 malam dari manuskrip tidak lengkap yang dia temukan di Suriah. 

Keseluruhan manuskrip itu menjadi 7 buah bagian yang diterbitkan dari tahun 1704 sampai 1706. Bagian kedelapan terbit tanpa sepengetahuan Galland dan berisi kisah dari Turki, ini membuat Galland marah, namun karena kehabisan kisah untuk dituliskan membuat Galland bertekad menemukan cerita lain. 

Sayangnya, para peneliti literatur tidak dapat menemukan kisah Aladdin dalam manuskrip yang lebih tua daripada tahun 1712 itu sehingga disimpulkan bahwa Aladdin adalah kisah baru. 

Kisah 1001 malam asli berusia 1000 tahun

Menurut para pakar, manuskrip kisah 1001 malam dapat ditelusuri sampai abad ke-14 masehi. Namun Kisah-kisah dalam 1001 malam berasal dari masa yang lebih tua yang menggambarkan kejadian pada masa dinasti abbasiyah pada abad ke-7 dan dinasti mamluk pada abad ke-12. 

Dalam kisah 1001 terdapat elemen budaya dari arab, Persia, India, Turki, Yunani, dan Yahudi yang diceritakan dan ditulis berulang kali di Asia Barat, Asia Tengah, Asia Selatan, dan Afrika Utara. 

Aladdin dari China

Walau namanya berbau Arab, tapi para pakar Literatur kuno yakin bahwa Aladdin adalah sebuah karakter yang berasal dari China atau sekitarnya. Hal ini tidak mengherankan, karena pada masa itu, Arab dan China adalah dua tempat yang berada di ujung terjauh jalur dagang yang kini disebut jalur sutera. 

Antara Arab dan China terdapat Persia, Afghanistan, Pakistan, India, Myanmar, Indochina, Asia Tengah, dan Mongolia. Hanna Diyab, orang pertama yang menceritakan kisah Aladdin kepada Antoine Galland mungkin mendengar sebuah cerita fantastis dari China yang lalu menceritakannya kembali kepada Galland dalam versi arabnya. Kemungkinan lainnya, Aladdin adalah kisah mengenai seorang Arab atau keturunan Arab yang hidup di China. 


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Robby Sunata

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co