5 Jenis Pola Asuh Yang Menghambat Perkembangan Anak, Awas Bunda!

07 September 2021 22:10

GenPI.co - Pola asuh yang tepat dari orang tua akan memengaruhi tumbuh kembang dan juga kecerdasan si kecil. Beragam cara diupayakan seperti memberikan aneka mainan dan makanan sehat serta bergizi.

Namun, rupanya ada beberapa gaya pengasuhan orang tua yang justru tanpa disadari justru menghambat perkembangan anak. Jiku terus dilakukan, poal asuh semacam ini akan bisa melumpuhkan otak dan karakter anak sendiri.

Penasaran apa saja? yuk simak 4 ulasannya berikut ini dilansir dari berbagai sumber.

BACA JUGA:  3 Pola Asuh Pada Bayi di Bawah Umur 6 Bulan, Simak Moms!

1. Gaya helikopter

Orang tua seperti ini tak akan pernah beranjak jauh dari anak. Perlindungan yang diberikan kepada Si Kecil pun bertujuan agar ia tak “terantuk” batu sekecil apa pun dalam hidupnya.

BACA JUGA:  Besarkan Anak Tanpa ART, Simak 5 Tips Pola Asuh Ala Kimbab Family

Bahkan tak jarang, orang tua rela menghentikan semua aktivitasnya demi kepentingan anak. Gaya ini diibaratkan helikopter yang senantiasa terbang rendah dan akan beraksi menjadi helikopter tempur yang akan menyelesaikan semua masalah.

Tanpa disadari, hal ini bisa membuat Si Kecil sangat bergantung kepada orang tua dalam banyak hal, sehingga ia akan merasa kesulitan ketika mengatasi masalahnya sendiri.

2. Gaya inkubator

Tak sedikit orang tua yang menginginkan anaknya tumbuh menjadi Superkid. Demi ambisi ini, orang tua bahkan sangat mendorong anaknya untuk belajar lebih awal dibandingkan tingkat perkembangan dan usia kognitifnya.

Segala cara juga dilakukan agar Si Kecil bisa menjadi anak yang cemerlang dan memperoleh pencapaian terbaik di segala bidang, hingga tak memberikan waktu bermain sedikit pun.

Ingatlah bahwa setiap anak itu unik dan berbeda kemampuannya. Sesuaikan selalu pengasuhan dengan tahap perkembangannya.

3. Gaya band-aid

Gaya ini mendasarkan diri pada konsep tambal sulam sebagai solusi kilat, di mana orang tua tampaknya tidak mau terlalu repot. Untuk menegakkan disiplin, mereka biasanya mengandalkan kata kunci “Sekarang juga!”

Metode berhitung “1-2-3” juga selalu digunakan untuk mengingatkan anak agar tidak nakal atau akan diberi hukuman, dan rajin mengiming-imingi hadiah yang tidak perlu sebagai reward.

Menanamkan disiplin yang efektif pada anak menuntut kesediaan orang tua untuk menyediakan perhatian, energi, dan waktu. Dengan begitu, hal ini akan membantu anak memahami apa yang salah dan bagaimana memperbaikinya.

4. Gaya sok bersahabat

Keinginan orang tua yang menggebu untuk menjadi sahabat terbaik bagi anaknya tak selamanya bisa menjadi solusi. Anda tetaplah tokoh panutannya, yang memiliki wewenang untuk menetapkan aturan dan batasan.

Bahkan, gaya pengasuhan ini terbukti mencetak generasi manja. Belajarlah untuk berani menetapkan batasan dan aturan yang jelas. Ambil kembali kendali yang seharusnya memang ada di tangan Anda.

Sadari bahwa yang paling dibutuhkan anak adalah sosok orang tua dan bukan sekadar sahabat.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co