GenPI.co - Terdapat perbedaan fungsi peran ibu dan ayah dalam tumbuh kembang dan pembentukan karakter anak.
Maka itu, tak heran jika seorang anak yang dibesarkan tanpa ayah mungkin mengalami kesulitan dalam proses pertumbuhannya.
Menyalahkan diri sendiri
Anak mungkin tidak bisa mengontrol emosi yang dimiliki.
Tak jarang, anak berpikir bahwa ia menjadi penyebab ayah meninggalkannya.
Dengan kata lain, anak yang dibesarkan tanpa ayah sering kali menyalahkan diri sendiri dari kondisi yang dialaminya.
Gangguan psikologis
Tidak hanya kesehatan fisik, anak yang dibesarkan tanpa ayah mungkin mengalami gangguan psikologis.
Gangguan psikologis yang mungkin dialami oleh seorang anak yang tumbuh tanpa seorang ayah termasuk gangguan kecemasan, depresi, dan kecenderungan untuk bunuh diri.
Tidak tanggung jawab
Sebanyak 90 persen anak yang lari dari rumah dan tinggal di jalan atau penampungan biasanya tidak memiliki ayah.
Hubungan dengan lawan jenis juga terganggu, cenderung lebih besar kemungkinan untuk bercerai atau memiliki anak di luar pernikahan.
Rentan menjadi korban pelecehan
Anak yang dibesarkan tanpa ayah memang memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita masalah pelecehan.
Anak pada usia 3-5 tahun yang tidak tinggal dengan orang tua kandung memiliki kemungkinan untuk mengalami pelecehan seksual 40 kali lebih besar dibanding dengan anak yang tinggal dengan kedua orang tuanya. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News