GenPI.co - Deddy Corbuzier terkejut mendengar KASAD TNI Jenderal Dudung Abdurachman yang blak-blakan bercerita mengenai pengalamannya di medan perang.
Kilas balik Jenderal Dudung mengenai pengalamannya diungkapkan dalam sesi podcast bersama Deddy Corbuzier yang tayang di YouTube, Selasa (30/11) lalu.
“Perang pernah nggak, Pak?,” tanya Deddy.
Jenderal Dudung menjawab dengan mengatakan bahwa dirinya pernah bertugas di Timor Timur (Sekarang Timor Leste.)
“Pertama lulus Letnan dua itu tahun 1988, saya di Timor Timur 7 tahun. Perang kerjanya,” katanya.
Mendengar itu, Deddy sontak penasaran. “Tembak-tembakan?,” tanya dia.
“Ya jelas lah, masa tidur di sana,” jawab mantan Pangkostrad itu.
Jenderal Dudung melanjutkan, perwira yang ditugaskan di wilayah yang pernah menjadi bagian dari NKRI itu biasanya mengepalai satu pleton prajurit.
Satu pleton biasanya terdiri dari 3 regu dengan total 30-50 personel.
“Saya dulu bawa tim khusus, yang dipilih dari orang yang bagus-bagus, rata-rata putra daerah, dipimpin oleh Danton yang fisiknya kuat," kata dia
Dia mengatakan, tim khusus ini bertugas untuk menusuk langsung ke sasaran ketika pleton-pleton lain menyebar.
“Di sana itu udah biasa perwira itu 3 bulan naik dengan angkutan, 10 hari istirahat, 5 hari latihan, 5 hari evaluasi, naik lagi,” beber Jenderal yang lahir pada 19 November 1965 itu.
Makin penasaran, Deddy kemudian bertanya pengalaman pria 56 tahun itu ketika mendapati kenyataan ketika ada korban yang jatuh, termasuk diri sendiri.
“Emang nggak ada rasa takut?,” tanya dia.
“Ya kalau tugas sama-sama ke hutan itu sudah siap mati. Sama aja (perwira) dengan anak buah yang lain,” jawab Jenderal Dudung.
Deddy lantas bertanya lagi apakah Jenderal Dudung pernah tertembak saat berada di medan perang.
“Tidak, hanya terserempet di bagian paha,” pungkas Jenderal Dudung Abdurachman.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News