Netizen Kagumi Bianglala Tradisional Desa Tenganan

10 Juli 2019 17:43

GenPI.co  - Mau lihat sesuatu yang unik di Bali, datanglah ke Desa Tenganan. Di desa itu terdapat sebuah buanglala tradisional yang tidak sembarang orang bisa naik. Hanya boleh gadis perawan yang belum kahir balik saja. 

Uniknya bianglala tradisional itu membuat seorang netizen mengabadikannya dalam sebuah video. Video tersebut kemudian ia bagikan di akun twitternya @trimasgetir_ baru-baru ini, 

Dalam unggahan video berdurasi 1 menit tersebut, terlihat para gadis yang menggunakan kain gringsing khas Desa Tenganan lengkap dengan kain kuning yang melilit badannya. Mereka yang jumlahnya berdelapan itu duduk anggun di wahana bianglala tradisional yang kemudian diputar secara manual oleh dua orang pemuda setempat. 

"Dufan dengan kearifan budaya," tulis @trimasgetir dalam unggahannya itu.


Baca juga: 

Yuk, Intip Tradisi Ngayunan Damar di Desa Tenganan 

Pesona Budaya Desa Tenganan 

Saat wahana itu  berputar, para gadis belia itu tetap tenang di tempat duduk masing-masing, menjaga pose tetap anggun sekaligus menjaga keseimbangan lantaran tak ada pengaman sama sekali pada tempat duduk mereka itu

Video tersebut juga mendapat 4,096 likes. Unggahan itu juga dibanjiri komentar yang memuji kearifan lokal Desa Tenganan yang unik itu. 

"Ini mereka naik ginian masih tetep anggun yak. Coba kalo gw yg naik ginian, Astaghfirullah,” @dessintull .

Ada pula Netizen pun mengkomentari mengenai konstruksi dari ayunan tersebut "Keren konstruksi ayunannya. Para Pengrajin kayu Indonesia luar biasa memilih kayu yang kokoh dan semuanya seimbang." ujar @Ahmadbilefelt

Menariknya, ayunan ini hanya dapat dinaiki dalam jangka waktu setahun sekali. Pasalnya, ini merupakan salah satu ritual yang rutin dilakukan pada bulan Juni atau Juli setelah pagelaran Perang Pandan.

Simak juga video menarik berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co