GenPI.co - Tidak ada salahnya bila kamu dan pasangan ingin mengupayakan yang terbaik dalam hubungan asmara.
Namun, hati-hati bila memiliki pasangan yang suka menetapkan standar terlalu tinggi alias perfeksionis.
Obsesi memiliki sebuah hubungan asmara yang sempurna tanpa cacat malah bisa merusak keintiman kalian berdua.
Menuntut kesempurnaan fisik pasangan
Dia menuntut kamu untuk mengubah fisik sesuai standarnya, misalnya kamu lebih kurus dan lebih cantik lagi.
Lama-lama hal ini bisa mengubah pandangan kamu terhadap citra tubuhmu sendiri sehingga merusak kepercayaan diri.
Kamu pun menjadi tidak menikmati momen-momen intim bersama pasangan.
Sering memicu perselisihan
Orang yang perfeksionis sangat menghargai ketepatan waktu dengan segala perinciannya.
Ambil contoh, kamu dan pasangan ingin menghadiri sebuah pesta yang dimulai pada pukul 18.00.
Pasangan perfeksionis menginginkan tiba di lokasi pukul 17.00, sementara kamu masih ingin bersiap-siap hingga pukul 17.30.
Perbedaan pendapat yang sesederhana ini bahkan bisa menimbulkan masalah di antara kalian berdua.
Memengaruhi cara berkomunikasi
Orang yang perfeksionis memiliki cara berkomunikasi tersendiri sehingga perlu dimengerti juga oleh orang-orang di sekitarnya.
Orang yang perfeksionis cenderung mengatakan atau mendengarkan sesuatu secara lebih detail dan terstruktur
Nah, hal ini bisa jadi menimbulkan salah paham apabila apa yang kamu ucapkan tidak ditangkap dengan makna yang sama dengan pasangan. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News