GenPI.co - Banyak keunikan yang bisa dilihat saat mengunjungi Dieng Culture Festival 2019. Tak hanya pesona dataran tinggi dan kearifan lokalnya saja yang bisa dicecap. Wisatawan juga bisa melihat hewan khas di daerah itu. Namanya Dodi
Dodi adalah akronim dari Domba Dieng. Ini merupakan salah satu hewan khas di dataran tinggi Dieng. Salah satu cirinya adalah memiliki bulu yang tebal.
Ukuran Dodi ini lebih besar daripada domba lokal atau domba ekor pendek. Asal usul domba ini adalah dari Pulau Texel, Belanda. Itu sebabnya satwa ini juga disebut domba Texel. Bulu wool nya halus berbentuk spiral dan berwarna putih dan menyelimuti tubuhnya kecuali di bagian perut, keempat kaki dan kepala. Postur tubuhnya besar, panjang dengan leher panjang dan ekor kecil.
Baca juga:
750 Relawan Jaga Dieng dari Sampah Selama DCF 2019
Dieng Culture Festival 2019 : Pusakata Berhasil Membius Penonton
Menurut catatan sejarah, pemerintah Indonesia mendatangkan 500 ekor domba Texel dari Belanda pada tahun 1954. Domba tersebut kemudian kembangkan di beberapa dearah di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah meliputi Baturaden, Banyumas dan Tawangmangu Solo dan Jawa Timur.
Dari 100 ekor domba yang dialokasikan ke Baturaden, hanya tersisa 5 ekor, yaitu 1 ekor jantan murni, 1 ekor jantan keturunan dan 3 ekot betina murni. Selanjutnya 5 ekor domba dipindahkan ke Wonosobo pada tahun 1957.
Pada tahun 2006, Presiden SBY memberi nama Domba Dieng menjadi Domba Wonosobo (Dombos). Saat ini populasinya mencapai sekitar 3000 ekor karena dilakukan pengembangan oleh pemda setempat.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Wonosobo, Abdul Munir mengatakan, sejak tahun 2017 pemerintah daerah telah memprogramkan pelestarian dan pengembangan Dodi alias dombos ini.
Peogram ini pelestarian ini kami lakukan ber kerjasama dengan BPTP Jateng,” ungkap Abdul Munir, saat dihubungi oleh GenPI.co, Sabtu (3/8).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News