Saran Dokter Paru-Paru Agar Tak 'Mati Cepat' Sebab Polusi Jakarta

05 Agustus 2019 07:45

GenPi.co - Polusi udara memiliki berbagai efek negatif bagi kesehatan, khususnya bagi paru-paru. Dokter spesialis paru-paru dari Divisi Respirologi dan Penyakit Kritis Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran UI RSCM, dr. Telly Kamelia menjelaskan bahwa polusi udara mengandung debu dan sejumlah partikel berbahaya lainnya, seperti mikroba dan kuman penyebab penyakit. Jika dihirup dalam jangka waktu yang terus-terus menerus dapat menyebabkan sejumlah penyakit para paru-paru manusia. 

“Penyakit yang disebabkan oleh polusi udara tersebut pasti gejalanya adalah batuk. Paling awal gejalanya adalah infeksisaluran nafas atas seperti batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, gatal pada tenggorokannya, dan pada akhirnya nanti akan masuk pada saluran nafas bawah dan menimbulkan gelaja infeksi saluran bawah, seperti pneumonia,” kata dr. Telly kepada GenPi.co (4/8). 

Selain gejala-gejala yang telah disebutkan, menghirup polusi udara dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan peyakit Paru-paru Obstruktif Kronis (PPOK). 

Baca juga :

Bikin Emosi, Driver Grab Lakukan Pelecehan Elus Paha Penumpangnya

Tengku Zul Sebut Indonesia Impor Ikan Asin Taiwan, Netizen Emosi

Amanda Sampai Nurdin, Ini Arti Nama Kuliner Lokal yang Kocak Abis

“Efek jangka panjangnya bisa menjadi penyakit paru-paru obstruktik kronik (PPOK). Itu adalah suatu penyakit dimana ada hambatan aliran napas, oksigennya tidak akan mengalir 100 persen dari udara. Jadi seperti hambatan saluran nafas dan menyebabkan fungsi paru-paru akan menurun. Gejala awalnya adalah sesak nafas, batuknya akan berbunyi seperti orang asma,” ujarnya. 

Untuk menghindari efek negatif polusi udara, dr. Telly memberikan sejumlah tips. Salah satunya adalah menggunakan masker yang baik, yaitu masker yang bisa menyaring miniman 95 persen dari polutan. 

“Pertama pakai masker. Tapi pilihlah masker yang bijak, yang melindungi minimal 95 persen dari polutan debu yang akan masuk ke paru-paru. Yang kedua tingkatkan imunitas, termasuk olahraga, makan sehat dan bergizi dan juga harus mengurangi pencemaran lingkungan, salah satunya berhenti merokok, lalu mengurangi emisi gas buang dari kendaraan motor, dan menumbuhkan tanaman yang memicu oksigen,” paparnya. 

Selain itu, dr.Telly juga menyarankan untuk mengkonsumsi makanan bergizi, untuk menjaga daya tahan tubuh dan mencegah efek polusi udara cepat menyebar ke dalam tubuh. 

“Makanan yang bergizi yang masuk dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Tentu saja makanannya sebaiknya bukan makanan olahan, yang segar dan mengandung gizi. Dan juga harus mengandung vitamin dan mineral,” tutur dr. Telly.

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co