GenPI.co - Paranormal Mbah Mijan mengapresiasi aksi Raden Roro Istiati Wulandari yang menjadi pawang hujan pada MotoGP Mandalika 2022.
Aksi pawang hujan yang karib disapa Rara tersebut viral hingga luar negeri.
Mbah Mijan menilai unsur lokal tidak ditinggalkan meskipun MotoGP adalah ajang kelas dunia.
Dia juga menyebut pawang hujan adalah salah satu ciri yang melekat pada diri masyarakat Indonesia.
Berikut ini tiga pengakuan Mbah Mijan soal Rara pawang hujan Mandalika:
1. Sebut Luar Biasa
Mbah Mijan terang-terangan memuji MotoGP Mandalika yang tetap melibatkan unsur lokal.
Menurut Mbah Mijan, pawang hujan sudah ada di Indonesia sejak zaman dahulu.
"Luar biasa. Ajang kelas dunia, tetapi masih melibatkan ritual kearifan lokal," ujar Mbah Mijan kepada GenPI.co, Minggu (20/3).
2. Jadi Objek Wisata
Mbah Mijan menilai pawang hujan memiliki nilai yang sangat tinggi di industri pariwisata.
Dia pun berharap masyarakat tetap menjaga kelestarian profesi pawang hujan.
"Ritual pawang hujan harus dilestarikan. Jika dikemas dengan baik, akan jadi objek wisata," kata Mbah Mijan.
3. Sebut Dahulu Akurat
Mbah Mijan menilai pada zaman dahulu pawang hujan “sakti” saat menjalankan tugas.
"Dahulu akurat," ujar Mbah Mijan.
Namun, Mbah Mijan menilai saat ini aksi pawang hujan tidak selalu manjur.
“Sebab, cuaca sudah tak menentu dan sulit dianalisis," kata Mbah Mijan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News