GenPI.co - UNIQLO Indonesia kembali berkolaborasi dengan desainer Bai Soemarlono atau yang dikenal dengan Bai Populo dengan merilis Batik Motif Collection Spring/Summer 2022.
Kolaborasi ini merupakan wujud apresiasi terhadap kekayaan seni dan budaya Indonesia melalui perpaduan koleksi LifeWear yang nyaman dan berkualitas.
“Kolaborasi ini diharapkan bisa memberikan inspirasi berpakaian batik motif khas Indonesia untuk digunakan sehari-hari,” ujar Daniel Pieter Sumual, Marketing Director & E-Commerce Head Business Unit PT Fast Retailing Indonesia, Rabu (30/3).
Melalui desain pada kolaborasi tersebut, Bai Soemarlono mengangkat nilai-nilai yang membawa masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan untuk kehidupan yang lebih nyaman.
“Kami memilih motif Batik untuk UNIQLO Batik Motif Collection Spring/Summer 2022 ini didasarkan pada filosofi Jawa untuk menghormati alam sebagai ekosistem yang lebih besar,” ujar Bai Soemarlono.
UNIQLO Batik Motif Collection Spring/Summer 2022 Designed by Bai Populo ini terdiri dari 9 produk koleksi Batik di antaranya kemeja pria dengan 6 motif dan 6 warna, serta 1 motif blus wanita dengan 3 pilihan warna yang keseluruhan motifnya memiliki makna dan cerita berbeda satu sama lain.
1. Sido Mukti
Pola diagonal bergelombang yang mewakili keinginan untuk saling berhubungan dan karenanya menimbulkan komitmen dan pencapaian.
Secara tradisional motif ini dikenakan oleh pasangan pengantin. Motif ini melambangkan konektivitas terhadap orang lain yang selama pandemi sulit tetapi sangat penting bagi kehidupan.
Selain itu, juga melambangkan hubungan dengan alam dimana menyadarkan bahwa kita hanya bagian dari jaringan yang lebih besar.
Pola ini diaplikasikan pada blus wanita dengan 3 warna pilihan yang dapat digunakan untuk berbagai kesempatan.
2. Tirto Tedjo
Tirto Tedjo melambangkan sungai atau air. Tirto yang berarti air dan Tedjo untuk cahaya, melambangkan aliran cahaya konstan yang melambangkan optimisme.
Sekali lagi motif ini membahas dua tantangan utama kehidupan kita saat ini, yakni krisis iklim dan pandemi.
3. Sisik Ikan (Grinsing)
Pola sisik ikan melambangkan perlindungan. Pola ini biasanya digunakan oleh para orang tua untuk membalut bayi yang baru lahir.
Secara bahasa “Gringsing” artinya tidak sakit (Gering = sakit dan Sing = tidak) yang diartikan sebagai pelindung bayi dari penyakit.
Motif ini juga menyatukan kebutuhan umat manusia akan perlindungan terhadap krisis iklim dan pandemi.
4. Cakar Ayam
Ayam dipandang sebagai hewan yang rajin menggali tanah ketika berburu makanan menggunakan cakar (kaki) melambangkan harapan dan hidup mandiri.
Motif ini memiliki kaitan yang kuat dengan hubungan kita dengan alam.
Motif ini melambangkan jejak kaki binatang di tanah, di mana semua sumber kehidupan berakar.
5. Air Terkurung
Motif air padat yang terkurung dibuat dengan garis yang digambar tangan membentuk pola kotak-kotak. Namun secara alami, air tidak bisa dikurung karena akan selalu mengalir di luar kandang.
Motif ini bermakna bahwa kita tidak boleh mengatur alam, tetapi hanya bisa mengambil bagian kita dalam ekosistem.
6. Bintang
Bintang adalah simbol perlindungan dan energi positif serta memiliki banyak makna spiritual dari iman, harapan dan kejelasan.
Motif ini juga menggambarkan sebuah awal yang baru yang mengacu pada perubahan iklim serta pandemi. Pada saat yang sama, ini adalah motif yang sempurna untuk bulan Ramadhan (bintang Ramadhan).
7. Gunung
Gunung melambangkan kemampuan untuk menaklukan atau mengatasi hal tertentu serta merepresentasikan kerja keras dan tekad yang kuat.
Motif ini mewakili petualangan baru dan mendorong kita untuk memperluas kehidupan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News