GenPI.co - Jutaan smartphone Android yang masih tersegel alias baru diduga terdeteksi malware berbahaya sejak dirakit dari pabrik. Menurut tim peneliti keamanan Google sendiri, terdapat banyak jutaan aplikasi berbahaya yang diinstal dari Play Store di ponsel android.
Malware yang terinstal dalam software tersebut berbahaya bagi pengguna yang tidak memperhatikan ponsel androidnya yang baru saja dibeli. Pasalnya malware tersebut dapat melakukan penipuan berupa iklan, atau bahkan mengambil alih data perangkat ponsel android.
Menurut Google Maddie Stone, seorang peneliti keamanan dengan Project Zero perusahaan, berbagi temuan timnya di Black Hat peretas yang menerobos keamanan sistem komputer tanpa izin pada hari Kamis.
Baca juga :
Buka Aib Sendiri, Israel Klaim Produknya Bisa Retas Android-iOs
Telah Kehilangan Lisensi Android, Huawei Masih Punya Keunggulan
Sekeren Anak IT, Buat Sendiri Aplikasi Jadwal Sholat di Androidmu
“Jika masalah malware atau keamanan muncul sebagai aplikasi yang sudah diinstal, maka kerusakan yang dapat terjadi lebih besar, dan itulah sebabnya kita perlu banyak mengulas, mengaudit, dan menganalisis,” ujar Stone yang dikutip dari Forbes.
Stone memperingatkan, manfaat dari kompromi rantai pasokan adalah bahwa mereka hanya harus meyakinkan satu perusahaan untuk memasukkan aplikasi mereka ke jutaan pengguna Smartphone. Namun tim Google tidak mengungkapkan rincian merek ponsel yang terlibat, tetapi lebih dari 200 produsen perangkat melakukan kesalahan pengujian, dengan malware yang memungkinkan perangkat diserang dari jarak jauh.
Google sedang bekerja untuk membantu produsen perangkat menyaring kerentanan tersebut, dan antara Maret 2018 dan Maret 2019, Stone mengklaim penyaringan seperti itu membantu mengurangi jumlah perangkat yang terinfeksi Chamois dari 7,4 juta menjadi 700.000.
“Pengguna dan merek ponsel yang berbasis Android sangat luas, diharapkan para pengguna waspada terhadap perangkat yang terindikasi kena virus,” lugas Stone.
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News