GenPI.co - Bisnis katering di berbagai daerah banjir pesanan saat bulan Ramadan. Acara buka bersama hingga sahur yang digelar oleh banyak perusahaan tentu membawa berkah bagi pelaku usah kuliner ini.
Irwan Iden Gobel, Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI) mengatakan untuk sektor usaha makanan dan minuman saat Ramadan selalu ada kenaikan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan untuk para pelaku usaha bisnis katering perlu memperhatikan 3 kiat khusus agar bisa panen omzet kala Ramadan. Apa saja itu?
Menurut Iden, tradisi saat buka bersama tang terpenting adalah variasi menu dan tampilan. Terutama untuk katering yang sifatnya insidentil, paling tidak harus memberikan penampilan yang menarik saat presentasi.
Misalnya menu makanan yang menyuguhkan snack tradisional seperti pisang goreng dengan berbagai varian toping dan olahan.
“Dari segi penampilan makanan juga penting. Kalo dulu tradisional sekarang misal dibuat kuningan, besok kaca apa segala macem. Presentasi itu menjadi daya tarik,” jelasnya.
Selanjutnya penting bagi para pelaku usaha untuk mengikuti inovasi digital. terlebih dengan adanya sosial media, maka harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Untuk itu perlu untuk memahami mix and match makanan, lalu set up menu makanan, bagaimana memfoto dan malakukan promosi lewat sosial media.
“Kita harus punya standarisasi, sekarang orang lebih aware sama makanan sehat. Contoh nasi box, kardus, alat makan dan tata letak makanan itu harus menimbulkan ketertarikan. Itu yang menaikkan sales makanan,” terangnya.
Iden mengatakan saat ini pelaku usaha katering sudah mulai menyertakan ingredients atau komposisi bahan makanan ke dalam nasi box.
Di dalamnya meliputi nilai gizi dan kalori setiap lauk pauk dan sayuran. Hal ini dirasa perlu dilakukan jika ingin semakin dilirik oleh konsumen.
“Industri makanan dan minuman yang berkembang di Indonesia sekarang sudah mengarah ke hygen dan sanitasi,” tandasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News