Manfaat Sentuhan Ibu Bagi Anak Sebagai Terapi Korban Gempa Lombok

20 Agustus 2019 11:00

GenPI.co - Sentuhan ibu kepada anak memiliki kekuatan sendiri yang dapat mengurangi rasa trauma dari bencana gempa bumi yang menimpa Lombok tahun 2018 lalu. Tak bisa dihindari, peristiwa ini masih meninggalkan efek psikologis bagi warga, khususnya Ibu dan anak-anak. Untuk itu program Dukungan Kesehatan Mental dan Psikososial pun dilakukan dengan cara yang seru. 

Acara yang digagas oleh NIVEA Sentuhan Ibu dan One Health Collaborating Center (OHCC) Udayana berlangsung di Desa Kekait, Lombok, NTB, Minggu (18/8). Rangkaian terapi selama 3 bulan yang didasari pada kekuatan sentuhan ibu ini telah memberi dampak positif bagi para Ibu dan Anak dengan trauma pascabencana dan meringankan beban mental dan psikososial para Ibu.

Terapi berpasangan antara Ibu dan Anak dilakukan guna meningkatkan bonding dan empati yang menjadi salah satu faktor sukses dari program ini, yang terbukti dapat meminimalisir gejala kecemasan dan stress. “Secara umum mampu meningkatkan kesehatan mental para Ibu dan Anak yang terdampak bencana,” ujar Diana Riaya, Marketing Manager NIVEA Skin Care dalam siaran pers yang diterima GenPI.co

Diiikuti oleh 168 ibu dan anak, program ini menunjukkan hasil positif terhadap perubahan kesehatan mental para Ibu dan Anak yang terdampak bencana gempa bumi pada tahun 2018 lalu. Hasil intervensi menunjukkan para ibu menjadi lebih menghargai hubungan antara ibu dan anak melalui komunikasi dan sentuhan, serta merasakan adanya penurunan tingkat kecemasan dan stress. 

“Terdapat pula peningkatan pada aspek bonding antara ibu dan anak. Secara umum, lebih dari 85% penerima program merasa lebih baik setelah mengikuti program ini,” lanjut Diana.

Program ini menggunakan metode yang dirancang khusus yang didasari oleh kekuatan sentuhan Ibu melalui terapi/intervensi kesehatan mental dan psikososial, yaitu Mindfulness Therapy dan Play Therapy. 

Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh OHCC Udayana pada acara penutupan program, hasil penilaian awal menunjukkan terdapat 168 ibu yang mengalami depresi, kecemasan dan stres tingkat ringan hingga tinggi, serta 109 anak yang merasakan kecemasan paska gempa.

Dengan hasil kajian psikologis dan analisa lapangan tersebut, mereka terbagi menjadi dua kelompok intervensi, yaitu Kelompok Target yang terdiri dari 128 pasang ibu dan anak, serta Kelompok Suportif yang terdiri dari 35 pasang ibu dan anak. Kedua kelompok ini telah menerima intervensi terapi sesuai kebutuhan masing-masing.

“Tidak hanya itu, program ini dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dasar kebencanaan yang dapat menjadi kajian dan pembelajaran bagi civitas akademik,” sambung Dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK(K), Ketua One Health Collaborating Center Udayana.

Video viral hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co