GenPI.co - Jangan memberikan gula ke anak usia dini jika tak mau hal ini terjadi.
Dokter Spesialis Anak dr. Kurniawan Satria Denta mengatakan bahwa banyak risiko gangguan kesehatan terhadap anak jika mereka sudah terpapar gula tambahan sejak dini.
"Kita harus ekstra hati-hati, terutama pada anak-anak. Sebab, makin dini orang terpapar gula tambahan, makin besar risikonya," ujarnya, dilansir dari Antara, Sabtu (1/10).
Kurniawan memaparkan gangguan yang bisa dialami anak ialah gangguan metabolisme dan kecanduan gula.
Sebab, saat ada asupan gula berlebih, ia akan tersimpan di tubuh dalam bentuk lemak. Hal itu menyebabkan gangguan metabolisme dan membuat seseorang menjad mudah lelah.
"Orang lebih mudah lelah kalau banyak gula karena metabolisme energi tidak optimal," kata dia.
Namun, bagi anak-anak yang sedang berada dalam masa pemberian MPASI (makanan pendamping ASI), yakni usia kisaran 6 bulan hingga 12 bulan, gula tambahan boleh diberikan maksimal lima persen dari total kalori harian.
"Untuk anak-anak yang lebih besar (batasan gula) 25 gram per hari," jelas dia.
Denta mengimbau orangtua untuk lebih jeli dalam membaca label gizi pada minuman berpemanis dalam kemasan agar asupan gula yang dikonsumsi anak tidak berlebihan.
Makanan atau minuman yang terkesan menyehatkan, kata dia, juga perlu diamati label gizinya secara seksama untuk mengetahui seberapa besar kandungan gula.
Sebagai contoh, kandungan gula dari susu segar dengan susu yang berperisa akan menunjukkan hasil yang berbeda.
"Kita harus lebih detail memperhatikan gula yang tersembunyi di balik minuman yang dikonsumsi anak-anak," kata dia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News