Bakal Mejeng di JFW 2023, Yuk Menilik Perjalanan Tren Modest Fashion

15 Oktober 2022 16:00

GenPI.co - Industri fashion global kini sedang menuju ke DNA yang lebih sopan dan tertutup. Tren ini kemudian berkembang dengan istilah modest fashion. Memang, masih banyak mispersepsi dalam memaknai tren ini.

Modest fashion memiliki spektrum yang sangat luas dan akan terlalu sempit bila hanya didefinisikan sebagai baju muslim. Memang benar bahwa pada perjalanannya, modest fashion terinspirasi oleh berbagai tren dunia, salah satunya tren busana muslim atau hijaber. Akan tetapi, modest fashion sesungguhnya adalah tren busana bergaya santun. 

Sejurus dengan fenomena perkembangan dan makin ‘moncernya’ modest fashion, Jakarta Fashion Week (JFW) dari tahun ke tahun juga senantiasa memberikan ruang bagi desainer-desainer modest fashion untuk unjuk karya.

BACA JUGA:  Cak Imin dan Puan Bergaya Ala Citayam Fashion Week, Lihat Nih

Tahun ini pun, JFW 2023 menghadirkan beberapa pergelaran modest fashion oleh desainer-desainer ternama dan memiliki banyak penggemar, seperti Ria Miranda, Nada Puspita, Benang Jarum, Kami Idea, dan masih banyak lagi.

1. Perjalanan Awal Industri Modest Fashion di Indonesia: Mulai dari Busana Muslim

Di Indonesia sendiri, posisi modest fashion menguat dalam mengisi gelaran serta industri fashion sekira sepuluh tahun belakangan.

BACA JUGA:  Wardah Bawa Kampanye #BeautyMovesYou di London Fashion Week 2022

Tak dapat dipungkiri bahwa langkah awal modest fashion di Indonesia dipelopori oleh para desainer busana muslim seperti Dian Pelangi atau Ria Miranda. Ada juga Itang Yunasz yang memasukkan unsur tradisional Nusantara dalam rancangannya. 

Di dalam periode yang berdekatan, beragam desain busana muslim dan berhijab menjadi sorotan. Muncullah berbagai jenama modest fashion yang bernuansa muslim.

BACA JUGA:  3 Ide Padu Padan Street Fashion ala Korea, Cocok untuk Pekerja Start Up

Bahkan, gaya busana berhijab juga mengisi hampir setiap halaman majalah fashion dan tampil di berbagai media massa.

Tentunya hal tersebut menjadi fenomena yang tak bisa dilepaskan dari fakta bahwa mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam serta paralel dengan kondisi pascareformasi, ketika kebebasan mengenakan simbol agama dalam berbusana makin memiliki ruang. 

Hingga sekarang, terlihat bahwa desain busana muslim Indonesia sudah mampu menancapkan kuku-kukunya. Hal ini terbukti dari hasil penjualan produk fashion yang makin menyebar di berbagai belahan dunia.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada Agustus lalu menunjukkan data bahwa nilai ekspor busana muslim Indonesia pada semester I 2022 mencapai US$2,8 miliar, meningkat 39,86 persen year-on-year sebesar US$2,04 miliar.

“Kita berada di peringkat ke-13 dari eksportir pakaian muslim (terbesar) dunia,” ujarnya.

2. Personalisasi Modest Fashion, Coraknya di Indonesia

Dalam perkembangannya, beberapa tahun belakangan, semakin banyak pegiat fashion atau konsumen yang juga unjuk tampilan dalam balutan modest fashion.

Modest fashion tampil tak hanya sebatas baju muslim saja, namun dipersonalisasi menjadi pakaian sehari-hari, baik untuk bekerja, berolahraga, bersosialisasi, maupun untuk menghadiri acara penting. 

Modest fashion di Indonesia tak lagi hanya dimaknai sebagai pilihan busana atas dasar religi saja. Seorang modest dresser, Yusra Siddiqui dalam Who What Wear mengatakan bahwa tidak ada definisi tunggal tentang seperti apakah modest wear.

“Setiap orang memiliki persepsi masing-masing. Seseorang bisa saja memilih modest fashion atas alasan agama atau etnis. Ada pula yang memutuskan untuk mengenakan modest fashion atas alasan kenyamanan,” kata Yusra.

Tak ayal bila kini modest fashion menjadi tren populer di dunia, khususnya dalam beberapa tahun belakangan. Modest fashion kini menjadi pasar global dengan perputaran uang yang tinggi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co