Benarkah Hukum Wudu Setelah Memakai Makeup atau Skincare Tetap Sah? Ini Kajian Buya Yahya

09 Desember 2022 17:00

GenPI.co - Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Buya Yahya membeber kajian Islam terkait hukum sahnya wudu setelah memakai makeup atau skincare bagi perempuan.

Hal tersebut diungkapkan Buya Yahya dalam ceramah yang dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Jumat (9/12/2022).

Buya Yahya pun menjelaskan sah atau tidaknya wudu setelah memakai makeup maupun skincare bagi muslimah.

BACA JUGA:  Kajian Buya Yahya: Jangan Berwasiat Seperti ini, Menambah Pedih Azab Kubur

Menurut Buya Yahya, bahwa berhias kerap dilakukan para wanita.

Oleh sebab itu, Buya Yahya mengingatkan untuk memperhatikan pengaruh dari bahan makeup yang dipakai pada air wudu yang digunakan.

BACA JUGA:  Jika Doa Belum Terkabul, Lakukan Ini, Kata Gus Baha

Buya Yahya pun memberikan tips saat berwudu agar sah dan tidak menimbulkan keragu-raguan.

Tak dimungkiri, skincare maupun makeup umumnya dipakai kaum hawa untuk mempercantik penampilan.

BACA JUGA:  Kajian Gus Baha: Cara Berdoa Wali Agar Hajat Cepat Terkabul

Dalam berkegiatan sehari-hari, skincare dan makeup seakan jadi kebutuhan primer para perempuan.

Menurut Buya Yahya, bahwa air wudu bisa menyerap sampai ke kulit meskipun sebelumnya memakai lotion atau skincare ke tubuh dan wajah.

"Karena tidak ada bentuk yang menempel dan membatasi, dan itu hampir menyatu dengan kulit sehingga air wudu tetap tembus, permasalahannya bukan itu, masalahnya adalah di saat hand body menempel, kondisi air wudu berubah atau tidak?" kata Buya Yahya.

Buya Yahya pun mengingatkan untuk memperhatikan kondisi air yang telah dikucurkan ke badan, tekstur hand body atau lotion yang diusapkan berpengaruh atau tidak terhadap air wudu.

"Kalau berubah kondisi air wudunya, maka air wudu tersebut tidak bisa digunakan untuk bersuci lagi, sebagian pendapat seperti itu," jelas Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, bagi yang ingin berhias terutama bedak, hendaknya diusap terlebih dahulu.

Agar saat berwudu tidak dikuasai oleh keragu-raguan, meskipun dari segi daya serap, air wudu tak terhalangi atau langsung menembus kulit.

"Walaupun misalnya minyak yang tidak beku, selagi cair maka tidak menghalangi, biarpun air dan minyak tidak menyatu karena benda cair tidak menghalangi," beber Buya Yahya.

Namun permasalahannya, ada sebagian kosmetik yang waterproof atau tahan air, menurut Buya Yahya hal itu harus diyakinkan ke ahlinya, jika benar menghalangi air maka wudunya tidak sah.

Kondisi yang memprihatinkan, kasus yang terjadi di kehidupan sehari-hari, ada sebagian wanita yang tidak ingin wudu karena takut make up luntur terutama di acara pernikahan.

"Takutlah kepada Allah, kecantikan Anda Allah yang beri, apakah tidak takut kalau diganti kecantikannya, kecantikan ada karena wajah dijaga, tapi ternyata di mata suami sudah tidak cantik lagi, tiba-tiba dicabut rasa cinta dan kasihnya, karena mengandalkan fisik saja bukan hati, bahaya itu, kan yang punya cantik Allah," ungkap Buya Yahya.

Oleh sebab itu, Buya Yahya mengimbau bagi kaum hawa jangan sampai tidak salat hanya karena mementingkan kecantikan.

"Di saatnya nanti semua akan tua, sebab itu manusia terutama kaum wanita tak hanya memikirkan fisik dan melupakan Allah. Bisa jadi ketika tua, meski sudah keriput, hati masih cantik dan membuat penampilan pun tetap cantik," jelas Buya Yahya.

Bacaan niat Wudu:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul whuduua liraf'il hadatsil asghari fardal lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat berwudu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah Ta'ala"

Doa Sesudah Wudu:

اَشْهَدُاَنْ لَااِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَاالتَّوَّابِيْنَ، وَجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنِىْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

"Asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalahu. Wa asyhadu anna Muhammadan'abduhu wa rasuuluhu. Allahumma-j 'alnii minattawwaabiina waj 'alnii minal mutaththohiirina waj 'alnii min 'ibaadikashshaalihiin."

Artinya: "Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Yaa Allah jadikanlah aku (bagian dari) orang-orang yang ahli taubat, dan jadikanlah saya orang yang suci, dan jadikanlah aku (bagian dari) golongan hamba-hamba Mu yang shaleh." (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co