Bolehkah Salat Tahajud Tanpa Tidur Terlebih Dahulu? Ini Kajian Ustaz Abdul Somad

02 Januari 2023 16:40

GenPI.co - Penceramah kondang Ustaz Abdul Somad membeberkan kajian Islam terkait hukum salat Tahajud tanpa tidur terlebih dahulu.

Hal tersebut diungkapkan Ustaz Abdul Somad dalam ceramah yang dilansir dari kanal YouTube Ustadz Menjawab pada Senin (2/1/2023).

Menurut Ustaz Abdul Somad, bahwa ada aturan tersendiri mengenai salat Tahajud bagi umat Islam.

BACA JUGA:  Rezekinya Meledak Tak Keruan, 4 Weton Sukses Besar Mulai Januari 2023

Seperti diketahui, bahwa salat Tahajud merupakan salah satu salat sunah yang dianjurkan. waktu pengerjaan salat Tahajud yakni di malam hari atau sepertiga malam terakhir.

Secara normal, pelaksanaan salat Tahajud ditunaikan setelah terjaga dari tidur.

BACA JUGA:  Benarkah Memasang Behel atau Kawat Gigi Dilarang Islam? Begini Penjelasan Buya Yahya

Menurut Ustaz Abdul Somad, melaksanakan salat Tahajud harus didahului dengan tidur terlebih dahulu.

Walau pun begitu, apabila ada hal lain yang perlu dilakukan di malam hari dan terpaksa tidak tidur, atau misalnya sedang insomnia, diharapkan tidak melewatkan salat malam.

BACA JUGA:  Ingat! Jangan Memakai Sajadah Seperti Ini Saat Salat

Ustaz Abdul Somad pun mengingatkan agarr senantiasa tetap menunaikan salat sunah, atau ibadah malam. Ibadah malam tersebut disebut dengan qiyamul lail.

"Kalau tidur dulu namanya salat Tahajud, kalau tidak tidur dulu namanya qiyamul lail," ungkap Ustaz Abdul Somad.

Ustaz Abdul Somad menjelaskan, bahwa qiyamul lail artinya tegak di waktu malam, yang bermakna menegakkan salat malam.

"Untuk itu, tetap melaksanakan salat malam, dengan niat qiyamul lail. Meskipun berniat tahajud tetap dapat pahala qiyamul lail," jelas Ustaz Abdul Somad.

Sesuai yang dikerjakan Rasulullah SAW jumlah rakaat salat Tahajud yakni:

1. Empat rakaat + empat rakaat + tiga rakaat (4 + 4 + 3 = 11 rakaat), berdasarkan HR. Al-Bukhari dari 'Aisyah.

2. Dua rakaat iftitah + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + satu rakaat (2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 1 = 13 rakaat), berdasarkan HR. Muslim dari 'Aisyah.

Pada satu rakaat Nabi Muhammad SAW minimal membaca 100 ayat surah Al-Baqarah.

Selain itu, 10 hingga 11 ayat terakhir surah Ali Imran yang dibaca dalam satu rakaat, jenis surah tersebut ialah surah ringan yang dihafalkan.

"Pengalaman Abdullah bin Mas'ud (sahabat Nabi), Nabi membaca tuntas dalam satu rakaat surah Al-Baqarah 286 ayat, nyambung Surah Ali Imron 200 ayat, nyambung lagi Surah An-Nisa 197 ayat, setelah selesai An-Nisa tak terasa 5 jus baru rukuk," ungkap Ustaz Abdul Somad.

Berdasarkan yang dikerjakan Nabi Muhammad, salat Tahajud tidak berfokus pada rakaat, melainkan panjang dan bagusnya bacaan, serta kekhusyukan dalam menjalankannya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co