GenPI.co - Seseorang yang mengalami kekerasan atau perilaku kasar dari pasangan akan menimbulkan trauma dan penyesalan diri.
Dilansir dari Psychology Today, kadang-kadang kamu bisa melihat tanda bahaya, namun memilih untuk mengabaikan, bahkan memaafkan tindakan pasangan.
Berjuang untuk memaafkan diri sendiri setelah menjalani hubungan asmara yang kasar dan tidak sehat sangat umum terjadi.
Meningkatkan kesadaran diri atas pengalaman pahit yang kamu rasakan dapat membantu kamu memahami "toxic relationship".
Tanpa harus menyalahkan diri sendiri, penting untuk mengeksplorasi apa yang membuat kamu jatuh ke dalam percintaan yang menggoreskan luka.
Banyak orang yang memilih bertahan dalam hubungan yang buruk karena menormalkan perilaku pasangan.
Bisa juga karena khawatir tidak akan bisa menemukan seseorang yang lebih baik dari pasangan jika nanti berpisah.
Menjelajahi faktor-faktor itu membuat kamu lebih bisa peka dalam kisah cinta menyakitkan daripada harus terus-menerus menyalahi diri sendiri.
Hal tersebut juga dapat dijadikan sebagai bahan renungan menuju penyembuhan luka hati dan bersiap membuka lembaran baru. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News