GenPI.co - Ada beberapa kualitas diri atau karakter pada pasangan yang harus diperhatikan agar hubungan cinta menjadi awet dan langgeng.
Karakter pasangan yang dapat mempertahankan dan memperdalam cinta serta komitmen dari waktu ke waktu yang sering kali tidak terbukti di awal hubungan.
Karakter itu muncul dari seiring waktu didorong oleh keyakinan inti dan filosofi pribadi yang bertekad untuk menjalani kehidupan bermakna.
Orang yang sangat bijak pernah berkata bahwa akar rendah hati dan menghina adalah sama: berlutut.
Jika kamu dipaksa ke posisi itu, kamu akan merasa terhinda. Jauh lebih mudah untuk tetap rendah hati, bersyukur atas kemampuan untuk kagum dan takjub akan pengalaman yang membuat kamu terus mensyukuri hidup.
Kesepakatan dan aturan yang mendefinisikannya dipilih bersama oleh kedua invidu dalam hubungan yang intim.
Adil adalah komitmen untuk hidup dengan janji suci atau memilih negosiasi ulang jika tidak ada lagi yang bisa mendukung cita-cita dan prinsip hubungan.
Jika rasa keadilan dalam hubungan dapat dipertahankan, maka kamu dan pasangan tidak ada yang saling menyalahkan.
Bisa dipercaya
Kejujuran dan tranparansi adalah landasan kepercayaan. Hal ini memprediksi apakah pasangan akan menjadi seperti yang dia katakan.
Jika dia bisa dipercaya, kamu tidak akan mengalami gasligting dan ghosting.
Sering kali menakutkan mengambil risiko yang diperlukan untuk menantang diri sendiri dan orang lain dalam hubungan jangka panjang ketika konsekuensinya mungkin sulit ditanggung.
Namun, pikiran, keyakinan, dan tindakan yang ditahan untuk menjaga keharmonisan sering kali menjadi bumerang ketika perilaku terpendam itu muncul.
Jika pasangan saling membantu untuk tetap berani mengambil segala risiko, mereka dapat menghadapi kenyataan dengan baik.
Hubungan jangka panjang membutuhkan tempat yang aman, bahkan untuk menangis dan mengeluh.
Rasa kasih sayang ini diperlukan agar hubungan dapat berkembang dengan kenyamanan tanpa menghakimi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News