Cegah Anak Kecanduan Main Gim, Orang Tua Harus Lakukan ini

12 Februari 2023 18:00

GenPI.co - Orang tua disarankan untuk menjalin komunikasi kepada putra-putrinya untuk mencegah kecanduan main gim atau gawai.

Hal tersebut diungkapkan Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra.

Menurut Novi Poespita Candra, gawai dan gim saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat, khususnya anak-anak.

BACA JUGA:  Minum Jamu Pahit Brotowali, Manfaatnya Dahsyat untuk Kesehatan

"Perlu dialog intens dengan anak, apa yang mereka dapatkan saat main gim? Adakah pengaruh positif dan negatif yang dirasakan mereka pada tubuhnya dan kehidupannya?" kata Novi Poespita Candra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu (11/2/2023).

Oleh sebab itu, kata Novi Poespita Candra, diperlukan batasan-batasan terkait durasi penggunaan, pemilihan konten, maupun jenis-jenis permainan yang tepat untuk anak-anak.

BACA JUGA:  Diramal Jadi Pemimpin atau Penguasa, 3 Weton Bakal Kaya Mendadak

Menurut Novi Poespita Candra, hal tersebut bertujuan agar kehidupan anak-anak dapat seimbang, antara kegiatan sosial dan juga bermain gim.

Novi Poespita Candra pun menyarankan, agar orang tua melatih anak agar bertanggung jawab pada kegiatannya sehari-hari.

BACA JUGA:  Jangan Sepelekan, Manfaat Minyak Kenari Bisa Turunkan Kolesterol dan Bikin Gula Darah Terkendali

"Dialog-dialog serta kesepakatan ini yang akan menciptakan kesadaran dan manajemen diri dalam penggunaan gawai yang tepat," ungkap Novi Poespita Candra.

Menurut Novi Poespita Candra, bahwa bermain gim di gawai ternyata bisa memunculkan hormon kebahagiaan, antara lain yaitu Dopamine, Oksitosin, Serotonin, hingga Endorphin.

Hormon-hormon tersebut, kata Novi Poespita Candra, memunculkan perasaan bahagia dan senang setelah bermain gim.

Oleh karena itu, tak heran kalau hormon kebahagiaan ini akhirnya menyebabkan tubuh seseorang secara alami menjadi ingin bermain gim secara terus-menerus.

Akibatnya, anak yang terlampau lama bermain gim berpotensi mengalami kecanduan.

"Candu akibat gim di gawai ini apabila tidak disadari atau ditangani dengan serius, maka dapat menyebabkan terganggunya kesehatan mental, yakni kurangnya kemampuan bersosialisasi, stres, kelelahan kronis, apatisme, hingga rendahnya motivasi untuk melakukan hal lain," jelas Novi Poespita Candra.

Efeknya, kesehatan fisik anak-anak pada masa pertumbuhan akan terganggu karena kurang gerak, sakit mata, hingga keluhan sakit di persendian.

"Padahal, hormon kebahagiaan saat bermain game dapat dimunculkan oleh kegiatan lain," kata Novi Poespita Candra. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co