GenPI.co - Momen bulan Ramadan yang sangat berkesan adalah buka puasa bersama, kumpul keluarga, serta mempersiapkan Hari Raya.
Namun tentunya semua aktivitas tersebut membutuhkan pengeluaran biaya lebih dari biasanya.
Berikut tips megatur keuangan saat momen bulan Ramadan, yakni:
Saat pendapatan atau gaji bulanan diterima, selalu susun perencanaan keuangan dengan disiplin, usahakan sisihkan setidaknya 30% dari total gaji untuk ditabung, dan segera bayar tagihan dan utang.
Kemudian sisanya dapat dibagi untuk pengeluaran lain serta dana darurat.
Khusus untuk dana darurat, bagi yang masih single, jumlah yang perlu dipersiapkan minimal sebesar 3 kali dari rata-rata pengeluaran bulanan.
Misalnya, pengeluaran rata-rata bulanan Rp 3 juta berarti dana darurat yang dipersiapkan minimal Rp 9 juta sedangkan jika sudah menikah tapi belum memiliki anak maka jumlah dana yang harus dipersiapkan minimal sebesar 5 kali dari rata-rata pengeluaran bulanan.
Ketika kelak sudah memiliki anak dan jumlah tanggungan lebih banyak maka jumlah dana darurat harus ditingkatkan.
Mempersiapkan dana darurat penting untuk berjaga-jaga jika terjadi risiko hilangnya pendapatan seperti PHK, Anda dan keluarga masih bisa bertahan beberapa bulan ke depan.
Untuk menyiapkannya, bisa dicicil sedikit demi sedikit misalnya 2-3% dari pendapatan dan bisa dipersiapkan dalam rekening terpisah.
Semakin besar pendapatan yang bisa disisihkan tentu akan makin cepat dana darurat terkumpul sebesar yang dibutuhkan.
Pun ketika mendapat bonus, komisi, atau THR jangan sampai terlena saat melihat barang diskon atau promo yang sering kali ditawarkan saat hari besar, seperti Ramadan dan Idul Fitri.
Anda bisa memindahkan sebagian dana tambahan tersebut ke dalam rekening dana darurat.
Undangan buka puasa bersama sekaligus ajang reuni tentu menyenangkan tapi waspada karena pengeluaran bisa saja membengkak.
Apalagi jika buka bersama diadakan di restoran dan Anda harus menghadiri beberapa acara serupa selama bulan Ramadan.
Agar undangan buka bersama bisa Anda hadiri maka siapkan dana khusus buka puasa bersama dari pos dana pengeluaran rutin selama beberapa bulan sebelum bulan puasa.
Saat bulan Ramadan biasanya ada beberapa hal lain yang perlu dianggarkan seperti zakat fitrah, berbagi takjil, baju lebaran, bingkisan lebaran, biaya mudik dan lain sebagainya.
Biasanya pengeluaran-pengeluaran ini akan membuat struktur anggaran menjadi berbeda dari bulan-bulan biasanya.
Untuk itu, pisahkan kebutuhan bulan Ramadan dari anggaran rutin kemudian detailkan apa saja kebutuhannya, mana yang wajib, adakah yang bisa ditunda, atau adakah kemungkinan sharing biaya bersama teman atau anggota keluarga lainnya.
Makan bebas saat buka puasa dan Idul Fitri atau kelelahan selama mudik kerap menimbulkan gangguan kesehatan.
Jika kondisi tidak bisa diatasi sendiri dan harus menjalani rawat inap maka ada risiko pengeluaran yang lebih besar untuk biaya pengobatan.
Di sinilah pentingnya peranan dan manfaat asuransi kesehatan.
Dengan memiliki asuransi kesehatan akan membantu mengatasi persoalan biaya pengobatan selama di rumah sakit sehingga tidak akan mengganggu kondisi keuangan, dapat tetap memenuhi kebutuhan lainnya, dan bisa menikmati libur Idul Fitri dengan tenang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News