GenPI.co - Pertengkaran saat pacaran memang sangat wajar, karena ada berbagai perbedaan yang membuat kamu dan Si Doi berselisih paham.
Bertengkar memang wajar dan menjadi bumbu cinta, tetapi yang tidak wajar saat pasangan selalu mengancam putus setiap kali berselisih.
Jika memang pasangan selalu mengancam putus di setiap pertengkaran atau konflik, cobalah untuk jangan panik.
Cobalah untuk berpikir jernih tanpa terbawa emosi yang sedang menggebu-gebu.
Saat kondisi hubungan memanas, ada beberapa hal yang sebaiknya kamu hindari, yakni jangan menanggapi gertakan putus yang dilontarkan pasangan kecuali memang kamu sudah benar-benar siap untuk mengakhirinya.
Selanjutnya, jangan langsung menuding pasangan pembohong, karena selalu mengancam tetapi tidak pernah direalisasikan.
Walau pun sulit dan kamu merasa bahwa pasangan bersikap manipulatif, hal yang perlu dilakukan ialah bersikap tenang.
Perlu diingat, bahwa tidak ada keputusan yang bijaksana jika dibuat saat sedang marah.
Menurut Psychology Today, bahwa pasangan yang selalu mengancam putus bisa jadi menganggapnya sebagai candaan atau taktik untuk mengintimidasi perasaanmu.
Jika memang seperti itu, tandanya hubungan kamu berdua tak cukup berharga baginya.
Pasalnya, orang yang menghargai suatu hubungan tidak akan pernah menggunakan cara ini untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Tak hanya itu, menurut laman University of California Berkeley Health Services, bahwa ancaman putus yang dilontarkan pasangan bisa digolongkan ke dalam manipulasi psikologis.
Biasanya, pasangan menggunakan ancaman putus untuk menepis pendapat dan kekhawatiran kamu yang sesungguhnya memang benar.
Selain itu, pasangan juga mencoba untuk mengendalikan pikiran dan tindakanmu. Hal inilah yang menjadi maksud tersembunyi di balik ancaman putus.
Hal tersebut dilakukan hanya benar-benar sebagai ancaman saja tetapi tidak pernah diwujudkannya.
Pasalnya, setelah merasa berhasil dengan ancamannya, Si Doi akan kembali bersikap lemah lembut kepada kamu.
Sikap tersebut makin jelas bahwa pasangan sedang mencoba untuk memanipulasi pikiran kamu dengan mengeluarkan ancaman putus.
Oleh sebab itu, cobalah untuk jujur pada diri sendiri mengenai perasaan yang selama ini kamu miliki.
Apakah pasangan kamu saat ini adalah orang yang benar-benar kamu butuhkan?
Pasalnya, rasa sayang saja tidak cukup kuat untuk menjadi bekal dalam hubungan asmara yang bahagia dan sehat. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News