GenPI.co - Seorang anak atau remaja yang memiliki jaringan dukungan sosial yang kuat, termasuk teman dan keluarga, lebih tangguh, lebih bahagia, dan lebih sukses.
Penelitian tentang persahabatan anak (sebagai salah satu komponen dukungan sosial) menunjukkan bahwa manfaatnya antara lain pengetahuan diri, kepercayaan diri, ketahanan, manajemen stres, keterampilan sosial, kompetensi, motivasi, etika, resolusi konflik.
Jadi, persahabatan sangat berarti bagi perkembangan anak, saat ini dan seiring bertambahnya usia.
Namun, tentu saja tidak semua persahabatan itu sehat dan positif. Beberapa di antaranya beracun, dan akan merusak kepercayaan diri, pilihan sehat, dan ketahanan anak.
Bagaimana jika orang tua mengkhawatirkan teman yang buruk? Apa yang harus orang tua perhatikan dalam perilaku anak?
1. Berkurangnya rasa percaya diri
Jika anak menemukan teman yang toksik, orang tua akan melihat kepercayaan dirinya berkurang, meskipun hal itu bisa terlihat sebagai keberanian atau kepercayaan diri yang salah.
Alternatifnya, erosi kepercayaan diri dapat terlihat dengan meningkatnya kekhawatiran dan rasa tidak aman.
Mungkin mereka membiarkan teman beracunnya memaksa atau mengarahkannya ke aktivitas anti-sosial yang biasanya tidak mereka lakukan.
2. Penghindaran
Anak mungkin mencoba menghindari sekolah atau aktivitas lain yang biasanya mereka sukai.
Mereka mungkin juga mengisolasi diri dari keluarga atau teman lain.
3. Ledakan emosi
Anak mungkin menjadi lebih emosional dari biasanya, yang dapat terlihat dalam bentuk kemarahan, kesedihan, atau kemurungan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News