GenPI.co - Mungkin sulit untuk melihat bahwa beberapa perilaku kita merupakan sikap bawaan lama, yang diwarisi dari masa kanak-kanak kita.
Apa yang memotivasi perilaku kamu sama pentingnya dengan perilaku itu sendiri, terutama rasa takut akan kehilangan.
Apakah kamu secara konsisten merasionalisasi perilaku tertentu, khususnya ketika kamu diminta melakukan hal tersebut?
Memaafkan Perilaku Buruk Orang Lain yang Berulang-ulang
Dilansir Psychology Today, jika ini adalah kamu, maka kamu harus bertanya pada diri sendiri apa yang membuat kamu bertahan dalam pola bertahan ini.
Apakah karena takut kehilangan atau ada hal lain? Mengapa kamu tidak mau mengakui dan menghadapi perlakuan buruk seseorang terhadap kamu?
Itu adalah pertanyaan kunci untuk ditanyakan, dan jika kamu tidak dapat menjawabnya, mencari bantuan terapis berbakat akan menjadi solusi yang tepat.
Memutuskan untuk Tidak Mencoba Sesuatu Karena Takut Gagal
Kita tidak berbicara tentang melewatkan sesuatu yang kamu tidak punya keahlian untuk melakukannya, tetapi tentang tantangan dan tujuan yang mungkin membuat hidup kamu lebih baik jika rasa takut akan kegagalan tidak menghentikan kamu.
Dalam penelitiannya, psikolog Andrew J. Elliott dan Todd Thrash menjelaskan bahwa beberapa orang "berorientasi pada pendekatan" sementara yang lain "berorientasi pada penghindaran."
Bagi mereka yang berorientasi pada pendekatan, mendaki gunung tampak seperti sebuah tantangan, sedangkan bagi mereka yang berorientasi pada penghindaran, yang terpenting adalah menghindari kegagalan.
Tidak Mampu Memikirkan Kesalahan Tanpa Mengkritik Diri Sendiri
Ada perbedaan besar antara mampu meninjau kembali kesalahan yang telah kamu buat dengan menyalahkan diri sendiri.
Kamu menyediakan lem super yang akan membuat kamu terjebak jika kamu tidak melawan kebiasaan mengkritik diri sendiri. Itu adalah pengakuan yang penting.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News