GenPI.co - Rasa takut seharusnya menjadi penumpang, bukan pendorong perjalanan hidup kamu.
Kita semua bersalah karena menjadi korban ketakutan kita sendiri. Mungkin hal ini memaksa kamu untuk melewatkan acara sepulang kerja karena khawatir tidak ada orang yang bisa diajak bicara.
Mungkin juga membuat kamu kehilangan kesempatan untuk mengajak seseorang berkencan.
Berikut tips dari para ahli tentang cara mengganti rasa takut buatan dengan pola pikir yang lebih produktif, dilansir Psychology Today.
Periksa fakta sensitivitas penolakan
Psikolog Duke University, Mark Leary, yang telah melakukan penelitian ekstensif tentang penerimaan dan rasa memiliki, mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu mendalami sensitivitas penolakan.
Kita cenderung memiliki reaksi negatif, bukan netral, ketika mengetahui bahwa seseorang merasa netral terhadap kita.
Artinya, kebanyakan orang mungkin menjalani hidup dengan perasaan ketakutan daripada yang sebenarnya.
Dilihat dari sudut pandang ini, langkah pertama dalam mengatasi kekhawatiran seseorang mengenai penerimaan dan penolakan adalah dengan memeriksa bukti seobjektif mungkin.
Berusaha untuk tidak menutup-nutupi reaksi orang lain atau membaca terlalu banyak hal negatif terhadap bukti tersebut.
Kelola kecemasan sosial
Psikolog Fallon Goodman dari University of South Florida mengatakan mengatasi kecemasan sosial bukanlah tentang mencegah penolakan atau menghilangkan kecemasan.
Jika tujuannya adalah untuk tidak merasa cemas, kamu akan kesulitan menjadi manusia.
Sebaliknya, mengatasi kecemasan sosial adalah dengan mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri untuk mengelola kecemasan yang muncul. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News