GenPI.co - Temuan dari studi tahun 2020 menunjukkan bahwa diam bisa menjadi alat komunikasi yang efektif dan berharga.
Keheningan yang canggung sering kali disalahpahami dan dikritik secara tidak adil. Pada kenyataannya, hal ini tidak hanya normal, tetapi juga bisa menjadi tanda hubungan yang sehat.
Kuncinya terletak pada mengetahui bagaimana menggunakannya dengan tepat.
Dilansir Psychology Today, berikut tiga cara untuk mengubah momen canggung menjadi keheningan yang nyaman.
Sebuah penelitian mendefinisikan keheningan lebih dari sekadar tidak adanya komunikasi. Ini dipandang sebagai kualitas kehadiran yang lebih dalam dan mendengarkan secara aktif.
Keheningan ini memungkinkan adanya hubungan antarmanusia yang mendalam, membantu cinta muncul melalui emosi, gambaran mental, dan pengalaman inderawi, yang berpuncak pada pengalaman terapeutik.
Daripada menghindari atau merasa tidak nyaman dengan keheningan yang canggung, dekati dengan penuh kesadaran.
Terlibatlah sepenuhnya dalam momen tersebut, amati isyarat non-verbal pasangan, seperti bahasa tubuh dan ekspresi wajah, serta keseluruhan suasana di sekitar.
Sentuhan fisik bisa menjadi cara yang halus dan ampuh untuk memecahkan kebekuan selama keheningan yang canggung.
Sebuah studi tahun 2023 mengungkapkan bahwa seringnya sentuhan mesra memperkuat cinta di antara pasangan.
Berpegangan tangan, misalnya, adalah isyarat sederhana namun sangat bermakna yang menyampaikan “Aku di sini bersamamu, dan kita bersama-sama,” tanpa perlu kata-kata.
Persahabatan yang hening adalah cara menikmati kehadiran satu sama lain tanpa perlu terus-menerus mengobrol.
Kamu dapat membaca buku, mengerjakan proyek pribadi, atau sekadar duduk bersama dalam kedamaian.
Alternatifnya, menyaksikan matahari terbenam, melihat bintang, atau berjalan-jalan santai sambil bergandengan tangan. Momen tenang ini bisa menjadi kenangan berharga. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News