GenPI.co - Dalam komunikasi pasangan, salah satu ciri utama yang dapat meningkatkan hubungan baik adalah perasaan bahwa pasangan menjadi pendengar yang baik. Namun, terkadang, kamu merasa bahwa bagian mendengarkan telah hilang.
Mungkin membuat frustasi jika kurangnya resonansi dari pasangan terjadi setiap hari, tetapi ini juga membingungkan.
Apakah ada kesalahan yang kamu lakukan? Atau apakah pasangan sudah kehilangan minat?
Dilansir Psychology Today, Faure dkk. meninjau literatur yang lebih luas tentang sikap otomatis pasangan dan bagaimana hal ini menjelaskan, memprediksi, dan meningkatkan fungsi pasangan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Berdasarkan penelitian ini, dengan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi sikap otomatis pasangan, dapat memberi kamu saran konkret untuk meningkatkan kemungkinan komunikasi dapat dikembalikan ke jalur dua arah.
Para penulis Belanda mengutip bukti bahwa bahasa tubuh merupakan kontributor penting terhadap reaksi pasangan terhadap kamu.
Tersenyum, mencondongkan tubuh ke arah pasangan, dan menyentuh bisa menjadi kekuatan tersendiri, terlepas dari kata-kata kamu.
Pasangan mungkin mendengarkan lebih dari yang kamu kira. Seperti yang dicatat oleh penulis, “Pengalaman awal dengan pasangan romantis, dan khususnya yang melibatkan kepercayaan, lebih kuat menentukan sikap otomatis pasangan.”
Mencurigai secara terus-menerus bahwa seseorang tidak mendengarkan karena tidak memiliki rasa percaya yang mendasar dapat muncul sebagai bentuk kecurigaan, yang dengan sendirinya dapat memperburuk asosiasi negatif yang telah dibentuk pasangan dengan kamu.
Gabungkan waktu bersama sehingga kamu tidak terus-terusan mengulang-ulangi topik pembicaraan yang sama di setiap kesempatan.
Temukan tempat untuk membangun asosiasi yang menyenangkan melalui aktivitas yang saling menyenangkan, dan ini bisa menjadi topik percakapan yang baru dan lebih menarik. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News