Cara Mengelola Rasa Marah yang Meledak Setelah Terjadi Perselingkuhan

17 November 2023 22:30

GenPI.co - Bagi banyak orang, mengetahui perselingkuhan yang dilakukan pasangannya merupakan pengkhianatan besar.

Dilansir Psychology Today, perselingkuhan memicu emosi sulit dijelaskan dan berdampak buruk pada pasangan yang dikhianati dan hubungan secara keseluruhan.

Merasa marah adalah respons alami dan, terkadang, bahkan diperlukan saat mengalami perselingkuhan.

BACA JUGA:  4 Hal Wajib Dilakukan Pasangan Jika Ingin Hubungan Cinta Makin Kuat dan Harmonis

Pasangan merusak kepercayaan kamu, dan hubungan kalian berdua rusak parah.

Dalam situasi ini, kemungkinan besar orang yang dikhianati akan menjadi sangat emosional, marah, dan bahkan murka.

BACA JUGA:  5 Tanda Pasangan Menyembunyikan Depresi, Jangan Diabaikan!

Salah satu kebutuhan inti yang mendorong kemarahan adalah kebutuhan akan integritas dan keadilan.

Nilai-nilai itu penting dan berharap nilai-nilai itu dihormati. Kamu tentu merasa marah saat menghadapi ketidakadilan atau pengkhianatan.

BACA JUGA:  Inara Rusli Bicara Soal Calon Pasangan: Enggak Beli Kucing Dalam Karung

Pasangan telah melanggar prinsip yang kamu anggap penting. Pasangan telah melakukan sesuatu yang kamu yakini tidak bermoral atau tidak adil.

Menanggapi pengkhianatan, kemarahan bisa memotivasi untuk membela diri ketika kamu dimanipulasi, dieksploitasi, dimanfaatkan, atau dimanfaatkan.

Hal itu membuat kamu ingin meminta pertanggungjawaban karena melanggar nilai-nilai.

Keyakinan itu memaksa kamu untuk mencoba memperbaiki apa yang rusak, juga memperbaiki yang salah.

Perasaan marah mengaktifkan keinginan kamu untuk memperjuangkan perubahan dan memberi kekuatan untuk melakukannya.

Namun, menanggapi kemarahan secara konstruktif tidaklah mudah. Kemarahan adalah emosi yang kuat dan bisa sangat rumit karena mengubah persepsi.

Jika kamu merespons kemarahan dengan sikap defensif atau agresif, kemarahan tersebut bisa meningkat dan menimbulkan lebih banyak kerusakan.

Daripada berdebat atau membela diri, ingatlah bahwa kemarahan sering kali menutupi emosi yang lebih dalam, seperti rasa sakit, ketakutan, atau kesedihan.

Saat merasa marah setelah ada perselingkuhan, merespons dengan cara produktif adalah hal yang tepat.

Tidak ada manfaatnya menyerang pasangan. Daripada bereaksi dengan cepat, berhentilah sejenak dan tarik napas dalam-dalam.

Kebenaran perlu diungkapkan, namun harus disampaikan dengan ramah, tidak dalam kemarahan yang bertujuan untuk menghancurkan atau melukai.

Ketika kemarahan atau emosi kuat lainnya mulai mereda, berikan kepastian dan kenyamanan.

Akui dan hadapi rasa sakit di balik kemarahan, karena ini penting untuk proses penyembuhan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co