Pola Asuh Generasi Baby Boomer vs Milenial, Mana yang Lebih Baik?

19 November 2023 13:30

GenPI.co - Kesenjangan antara generasi milenial dan baby boomer tidak hanya disebabkan oleh teknologi dan norma-norma sosial, namun juga memengaruhi pola asuh anak.

Dilansir Times of India, setiap generasi membawa keyakinan, nilai, dan pendekatannya sendiri dalam membesarkan anak, sehingga memicu perdebatan tentang gaya mana yang lebih baik.

Namun, efektivitas pengasuhan anak tidak ditentukan hanya oleh label generasi melainkan oleh kombinasi faktor-faktor yang dipengaruhi oleh keadaan individu dan perubahan budaya.

BACA JUGA:  3 Tips Mendidik Anak agar Jadi Orang Jujur ​​​​dan Cerdas

Generasi milenial, lahir antara tahun 1981 - 1996, memiliki pola pikir yang lebih progresif, inklusif, dan melek teknologi.

Gaya pengasuhan mereka sering kali mencerminkan keinginan untuk meningkatkan hubungan emosional dengan anak-anak.

BACA JUGA:  Isi Kuliah Umum di Pontianak, Sandiaga Uno Beberkan Pentingnya Transformasi Sektor Usaha

Milenial memprioritaskan pendekatan langsung, menghargai komunikasi terbuka, dan kemitraan dengan anak-anak.

Generasi ini cenderung menganjurkan penguatan positif, mendorong ekspresi diri dan otonomi.

BACA JUGA:  Anak Tidak Lepas dari Gadget, Orang Tua Bisa Lakukan 3 Cara

Mereka menekankan pembangunan kepercayaan diri dan harga diri pada anak-anak mereka dengan membiarkan mereka bereksplorasi dan membuat pilihan, yang bertujuan untuk hubungan orang tua-anak yang lebih egaliter.

Orang tua milenial juga dikenal lebih mudah menerima teknik pengasuhan baru dan menerima perubahan norma-norma sosial.

Mereka cenderung mendukung kepentingan anak, menumbuhkan kreativitas, dan sering kali melibatkan anak dalam proses pengambilan keputusan.

Sedangkan baby boomer yang lahir sekitar tahun 1946 - 1964, tumbuh di era perubahan sosial yang signifikan.

Pola asuh mereka sering dikaitkan dengan struktur, disiplin, dan fokus pada kerja keras.

Mereka mungkin condong ke metode pengasuhan yang lebih tradisional, menekankan rasa hormat terhadap otoritas dan kepatuhan terhadap aturan.

Generasi boomer biasanya mengutamakan pentingnya pendidikan, menanamkan etos kerja dan tekad yang kuat pada anak-anak.

Mereka sering kali mengikuti pendekatan pengasuhan yang lebih otoritatif, menetapkan batasan dan aturan yang jelas, serta mengharapkan kepatuhan dan akuntabilitas dari anak-anak.

Orang tua generai boomer mungkin juga lebih menghargai privasi, menjaga rasa otoritas dan perbedaan antara peran orang tua dengan anak.

Gaya mereka sering kali mencerminkan keyakinan akan cinta yang kuat, yang bertujuan untuk mempersiapkan anak-anak mereka menghadapi tantangan.

Menentukan gaya pengasuhan mana yang lebih baik, millenial atau boomer, bersifat subyektif dan bergantung pada konteks.

Kedua gaya tersebut mempunyai kekuatan dan kelemahan masing-masing, dan apa yang cocok untuk satu keluarga mungkin tidak cocok untuk keluarga lain.

Pola asuh generasi milenial cenderung menumbuhkan ikatan emosional yang erat serta mendorong kemandirian dan kreativitas pada anak.

Namun, para kritikus berpendapat bahwa hal ini dapat menyebabkan pola asuh yang terlalu permisif atau tantangan dalam menegakkan batasan.

Pola asuh boomer menekankan struktur, disiplin, dan tanggung jawab, yang dapat menanamkan ketahanan dan etos kerja yang kuat pada anak.

Hal ini mungkin juga dikritik karena terlalu kaku atau membatasi, sehingga berpotensi menghambat ekspresi diri dan otonomi anak. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co