GenPI.co - Anggota Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI) Cissy Kartasasmita membagikan tips mendeteksi gejala pneumonia pada anak untuk mencegah risikonya.
Cissy mengatakan penyakit pneumonia yakni infeksi utama yang menjadi penyebab kematian anak secara global, yang mana setial 30 detik ada satu balita meninggal dunia.
Dia mengungkapkan gejala yang menonjol yakni kondisi napas cepat meski anak dalam keadaan tenang atau tidak menangis.
“Orang tua bisa menghitung kecepatan napas anak sesuai usianya per menit,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (24/11).
Cissy mengungkapkan untuk balita atau anak usia nol sampai 2 bulan yang terinfeksi bakteri Pneumokokus yakni kecepatan napas lebih dari 60 kali dalam satu menit.
Sedangkan anak terkena bakteri Pneumokokus untuk usia 2 bulan sampai 1 tahun kecepatan napas di atas 50 kali dalam satu menit.
Selanjutnya untuk anak usia satu sampai lima tahun kecepatan napasnya di atas 40 kali per menit. Kondisi ini juga disertai tarikan dinding dada ke dalam saat menarik napas.
Cissy menyampaikan orang tua harus segera membawa anak ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala tersebut.
“Segera bawa ke dokter supaya bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat,” ucapnya.
Data UNICEF pada 2022 menyebut dalam setiap 43 detik di seluruh dunia ada satu anak meninggal dunia karena pneumonia. Angka ini lebih banyak dibanding AIDS, malaria dan campak. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News