GenPI.co - Terlalu banyak berpikir membuat kamu mengalami stres, kelelahan, dan tidak fokus pada momen-momen tertentu.
Namun, bagaimana jika ada cara untuk meredam kebisingan dan mendapatkan kembali kejernihan pikiran?
Lihatlah kearifan Jepang kuno yang menawarkan perlindungan dari berpikir berlebihan. Berikut caranya, dilansir Times of India.
Konsep "shoganai" diterjemahkan menjadi "mau bagaimana lagi." Ini bukan tentang pasrah, melainkan penerimaan penuh kesadaran atas apa yang berada di luar kendali.
Ketika kamu menyadari bahwa berpikir berlebihan tidak akan mengubah peristiwa masa lalu atau mengendalikan hasil di masa depan, maka cengkeraman mental akan mengendur.
Daripada terus memikirkan "bagaimana jika", kamu dapat mengalihkan fokus pada apa yang dapat dinikmati dari momen saat ini, tindakan dan sikapmu.
"Shirin-yoku," atau mandi di hutan, memungkinkan kamu melepaskan diri dari kebisingan digital dan terhubung kembali dengan energi alam yang membumi.
Penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di antara pepohonan mengurangi hormon stres dan meningkatkan suasana hati, sehingga menciptakan lahan subur untuk berpikir lebih tenang.
Berjalan-jalanlah di taman, hirup udara segar, dan biarkan gemerisik dedaunan membisikkan ketenangan ke dalam pikiranmu.
Latihan meditasi duduk, "zazen" melatih pikiran untuk hadir tanpa menghakimi. Hanya dengan mengamati pikiran dan melepaskannya, secara bertahap melemahkan kebiasaan berpikir berlebihan.
Seperti menyaksikan awan melayang di langit, kita menyaksikan pikiran muncul dan larut, mendapatkan kembali rasa kendali atas lanskap mental. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News