GenPI.co - Media sosial berfungsi sebagai alat yang ampuh untuk mengekspresikan diri, memungkinkan remaja membuat dan berbagi konten yang mencerminkan minat, kepribadian, dan pengalaman.
Ini adalah sarana komunikasi utama bagi remaja saat ini, memungkinkan remaja untuk tetap terhubung dengan teman sebaya, berbagi informasi terbaru, dan berpartisipasi dalam obrolan grup.
Namun, media sosial juga memiliki dunia gelapnya dan setiap orang tua ingin melindungi anak-anak mereka dari konsekuensi yang mengerikan.
Dilansir Times of India, memahami dan menavigasi lanskap dinamis ini memerlukan komunikasi terbuka antara orang tua dengan remaja.
Dekati anak remaja dengan percakapan yang terbuka dan tidak menghakimi. Ciptakan ruang aman di mana anak merasa nyaman berbagi pengalaman online, termasuk obrolan grup.
Tanyakan tentang tujuan obrolan grup, orang-orang yang terlibat, dan sifat diskusi. Pahami perspektif anak sebelum mengungkapkan kekhawatiran.
Buat anak remaja sadar akan potensi risiko online, termasuk penindasan maya, konten tidak pantas, atau tantangan berbahaya.
Berikan contoh nyata dan diskusikan pentingnya perilaku digital yang bertanggung jawab.
Ingatkan anak untuk berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi secara online dan pentingnya menyesuaikan pengaturan privasi pada aplikasi perpesanan.
Diskusikan dan tetapkan pedoman untuk perilaku online yang bertanggung jawab.
Komunikasikan ekspektasi orang tua mengenai bahasa, konten, dan perlakuan terhadap orang lain dalam interaksi digital.
Dorong keseimbangan yang sehat dengan menetapkan batas waktu yang wajar untuk aktivitas online. Tekankan pentingnya aktivitas offline, pekerjaan rumah, dan tidur. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News