GenPI.co - Menjadi orang tua adalah perjalanan yang penuh dengan kegembiraan, tawa, dan tentu saja banyak tantangan.
Salah satu tantangan yang banyak dihadapi orang tua adlaah menghadapi sifat keras kepala anak.
Dilansir Times of India, berikut beberapa teknik yang berguna dan sukses untuk melewati masa-masa sulit ini.
Sebeum orang tua merasakan rasa frustasi meluap-luap, ingatlah, itu bukan masalah pribadi.
Keras kepala merupakan fase umum dalam tumbuh kembang anak terutama antara usia 18 bulan hingga 3 tahun.
Jadi, tarik napas, tersenyumlah, dan biarkan anak mengeksplorasi otonomi baru.
Daripada memberikan perintah, cobalah menawarkan pilihan. Anak menghargai adanya kendali atas kehidupannya.
"Kamu mau baju merah atau biru?" atau "Apakah kamu ingin kacang polong atau wortel saat makan malam?"
Hal ini mengurangi kemungkinan terjadinya perebutan kekuasaan.
Anak tumbuh subur di lingkungan dengan aturan yang jelas. Menetapkan batasan dan menguraikan konsekuensi membantu anak memahami aturan mainnya.
Ketika ekspektasi sangat jelas, kebingungan akan diminimalkan dan memberikan peta jalan yang harus diikuti.
Komunikasi adalah kunci keberhasilan hubungan apapun, termasuk hubungan dengan anak.
Luangkan waktu untuk secara aktif mendengarkan pikiran dan perasaan anak.
Terlibat dalam percakapan terbuka untuk memahami perspektif anak. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News