GenPI.co - Dari mengirim pesan singkat hingga melakukan panggilan video dengan pasangan, komunikasi digital ini membuat kamu tetap terhubung menjadi lebih mudah.
Namun, terus-menerus mengirim pesan kepada pasangan dan menunggu balasannya dengan cemas dapat membuat kamu tercekik secara emosional.
Mendambakan pesan cinta di pagi hari secara impulsif dapat menimbulkan konflik dan menghambat kemajuan suatu hubungan.
Perangkap modern ini sering kali menyebabkan salah satu pasangan secara emosional mengandalkan pesan-pesan cinta.
Dengan maraknya media sosial, hubungan romantis mungkin berakhir pada tragedi "cinta digital".
Dilansir Times of India, berikut adalah efek samping dari pesan terus-menerus dalam suatu hubungan.
Terus-menerus mengirim pesan kepada pasangan dan merasa kesal karena balasannya tertunda menandakan rasa tidak aman.
Perilaku ini menunjukkan kemelekatan dan keterikatan berlebihan, yang mencerminkan gaya keterikatan tidak sehat yang berakar pada rasa tidak aman dan kekhawatiran terus-menerus.
Mendambakan pesan teks cinta atau mengharapkan percakapan larut malam tidak memberikan ruang bagi kebebasan pribadi.
SMS impulsif membuat pasangan frustrasi, membuat mereka menjauh secara emosional dan tidak responsif.
Menuntut perhatian terus-menerus dari pasangan memang menguras emosi.
Harapan yang tidak realistis terhadap balasan segera dapat membuat hubungan menjadi tegang seiring berjalannya waktu, menyebabkan frustrasi dan potensi kesalahpahaman.
Mengirim SMS mungkin memfasilitasi komunikasi dalam hubungan jarak jauh, tetapi juga dapat menyebabkan kurangnya kepercayaan.
Balasan yang terlambat, pesan yang tidak menyenangkan, dan seringnya mengirim SMS berkontribusi pada kesalahpahaman dan masalah kepercayaan, sehingga memengaruhi keintiman emosional. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News