GenPI.co - Ketua Ikatan Konselor Menyusui Indonesia (IKMI) dr Maharani Bayu membagikan tips agar ibu berhasil mengoptimalkan pemberian ASI untuk anak.
Maharani mengatakan untuk bisa mengoptimalkan pemberian air susu ibu (ASI) salah satu caranya yakni ibu memiliki informasi menyusui yang cukup.
Dia mengungkapkan maksud dari informasi yang cukup ini yakni ibu perlu mengetahui dua hormon ASI, yakni prolatin atau yang memproduksi ASI dan oksitosin yang mengalirkan ASI.
Dua hormon tersebut aktif saat produksi ASI ini sudah mulai yakni sejak masa kehamilan 15-20 minggu. Pada periode ini ada beberapa ibu yang mengalami belum keluar Asi.
“Ibu yang belum keluar ASI, karena masih ditahan hormon kehamilan yang menempel pada ari-ari. Jadi begitu melahirkan, ASI mulai keluar,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (26/1).
Maharani menyampaikan hormon prolatin ini memiliki kaitan erat dengan otak bagian emosi. Sedangkan oksitosin kaitannya pada rasa empati, kesetiaan, dan meningkatkan rasa percaya.
Jika ibu memiliki pikiran negatif, semisal sedih dan stres maka bisa menghambat kerja hormon oksitosin sehingga ASI yang keluar tidak lancar.
Pada beberapa kasus sering ditemui payudara ibu menjadi bengkak karena hormon oksitosinnya terganggu.
“Kondisi ini bisa menyakitkan, sehingga ibu tidak bisa menyusui dengan baik. Ibunya akan merasa menyiksa,” tuturnya.
Maharani mengatakan untuk mengatasinya, maka ibu harus sering kontak kulit dengan bayi, belajar menyusui dengan baik dan tidak sungkan minta dukungan keluarga.
“Ketika ibu sudah punya informasi dan belajar dengan baik, secara otomatis ASI akan lancar. Begitu bayi menyusui, otak ibu juga mengeluarkan hormon pengaliran ASI,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News