Kenali Tanda-tanda Anak Stres karena Ujian dan Membutuhkan Bantuan Orang Tua

28 Februari 2024 14:45

GenPI.co - Ada terlalu banyak tekanan pada anak untuk unggul dalam setiap ujian di sekolah karena menganggap nilai yang diperoleh sebagai bukti utama keberhasilan akademis.

Meskipun wajar jika anak mengalami tingkat stres tertentu selama masa ujian, penting untuk mengetahui kapan stres tersebut menjadi sangat berat dan memerlukan intervensi.

Dilansir Times of India, dengan bersikap waspada dan jeli, orang tua bisa mengenali tanda-tanda anak sedang stres dan membutuhkan dukungan.

1. Perubahan perilaku

BACA JUGA:  3 Teknik Dasar untuk Mendorong Perkembangan Otak yang Sehat pada Anak

Salah satu tanda stres yang paling terlihat pada anak adalah perubahan perilaku. Waspadai perubahan dalam kebiasaan dan sikap khas mereka.

Misalnya, jika anak menjadi lebih mudah tersinggung, menarik diri, atau sangat pendiam, hal ini bisa menunjukkan bahwa ia sedang berjuang melawan stres.

BACA JUGA:  Anak Sakit, Inara Rusli Patah Hati

Sebaliknya, beberapa anak mungkin menjadi lebih gelisah atau gelisah saat stres, menunjukkan perilaku seperti menggigit kuku atau gelisah.

2. Gejala fisik

Stres dapat memanifestasikan dirinya dalam berbagai gejala fisik. Ini mungkin termasuk sakit kepala, sakit perut, kelelahan, sulit tidur, atau perubahan nafsu makan.

BACA JUGA:  3 Tanda Bahaya dalam Mengasuh Anak yang Harus Diwaspadai Orang Tua

Meskipun gejala-gejala ini juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain, jika gejala-gejala tersebut bertepatan dengan waktu ujian dan menetap seiring berjalannya waktu, gejala-gejala tersebut mungkin disebabkan oleh stres.

Dalam kasus ekstrim, stres dapat menyebabkan manifestasi fisik seperti serangan panik atau hiperventilasi.

Jika anak tiba-tiba mengalami rasa takut yang hebat atau kesulitan bernapas, penting untuk segera mencari bantuan profesional.

3. Kecenderungan perfeksionis

Beberapa anak memiliki kecenderungan perfeksionis dan memberikan tekanan besar pada diri mereka sendiri untuk unggul secara akademis.

Meskipun berjuang untuk meraih keunggulan adalah suatu hal yang mengagumkan, hal ini juga dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres.

Waspadai tanda-tanda kritik diri yang berlebihan, ketakutan akan kegagalan, atau ketidakmampuan menerima kinerja yang kurang sempurna.

4. Ledakan emosi

Ketika dihadapkan dengan stres yang luar biasa, beberapa anak mungkin melakukan perilaku menghindar sebagai mekanisme penanggulangannya.

Mereka mungkin menunda-nunda, menghindari belajar sama sekali, atau melakukan aktivitas yang mengalihkan perhatian mereka dari tekanan yang mereka rasakan.

Meskipun hal ini mungkin memberikan kelegaan sementara, hal ini dapat memperburuk stres dalam jangka panjang. Stres terkadang bisa bermanifestasi dalam bentuk ledakan emosi.

Anak mungkin menjadi lebih emosional, mudah menangis, atau mengalami perubahan suasana hati yang tampaknya tidak proporsional dengan situasi yang dihadapi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co