GenPI.co - Melakukan kesalahan merupakan perilaku manusiawi dan memarahi atau membalas merupakan reaksi alamiah dari cara orang tua mengoreksi kesalahan anak.
Orang tua mungkin kehilangan kesabaran, meneriaki anak, atau bertindak dengan cara yang diyakini bisa ditangani dengan lebih baik ketika mereka berperilaku buruk.
Namun, ada kalanya orang tua harus berbelas kasih terhadap anak alih-alih mengambil tindakan disipliner yang keras. Beberapa di antaranya disebutkan di bawah ini, dilansir Times of India.
Jangan memarahi anak di depan umum. Dengan melakukan hal ini, mereka akan menjadi kurang memperhatikan apa yang orang tua coba ajarkan dan lebih terpaku pada siapa yang mendengarkan pembicaraan.
Menegur anak di depan orang lain dapat membuat mereka merasa canggung dan malu, sehingga dapat merusak hubungan.
Jika mendisiplinkan anak di depan umum, pastikan kata-kata sopan dan lembut. Anak akan belajar bahwa perilakunya tidak dapat diterima jika gigih, tegas, dan sopan saat menerapkan disiplin.
Anak juga akan menyadari bahwa dirinya diharapkan berperilaku baik di tempat umum.
Agar anak dapat menyesuaikan diri dengan dunia baru, anak-anak pada usia ini membutuhkan banyak kasih sayang, perhatian, pengabdian, dan kesabaran.
Mereka mungkin menjadi lebih gelisah pada usia ini, yang dapat mengganggu jadwal tidur. Hal ini juga tidak dapat memberikan dampak jangka panjang.
Namun hindari membentak balita berulang kali. Anak-anak sangat mudah terpengaruh pada usia ini, dan perilaku Anda terhadap mereka memberikan kesan yang mungkin sulit diubah di masa depan.
Untuk membantu anak merasa lebih terhubung dan keamanan serta kenyamanan yang didapat sebagai orang tua, tenangkan anak, peluk, mainkan, dan berbincanglah dengan mereka.
Jika anak bertengkar satu sama lain, coba gunakan kata-kata afirmatif dan pernyataan singkat dan jelas tentang perilaku yang salah.
Jangan menggunakan kekerasan atau memarahi mereka dengan kasar karena mereka akan meniru perilaku ini setiap kali terjadi keadaan darurat.
Menurut sejumlah penelitian, anak-anak yang sering dipukul saat masih kecil lebih rentan melakukan perilaku agresif sebagai mekanisme penanggulangan ketika mereka mencapai usia dewasa.
Saat pertama kali menjadi orang tua, mereka juga mungkin akan memukul atau menegur anaknya karena ini adalah bentuk disiplin yang diberikan kepada mereka ketika masih kecil. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News