GenPI.co - Mengingat kehidupan yang serbacepat, hubungan modern juga telah berevolusi dan menjadi lebih kompleks, terlebih yang dialami Gen Z.
Dari perselingkuhan dan kecurangan hingga tekanan untuk menjadi sempurna di media sosial.
Dilansir Times of India, berikut masalah paling umum yang dihadapi Gen Z dalam hubungan mereka.
Di era digital, setiap orang memiliki akses mudah ke berbagai aplikasi kencan, media sosial, dan platform lain untuk terhubung.
Ini mungkin terdengar bagus, tetapi ini menimbulkan potensi ancaman besar bagi orang-orang yang menjalin hubungan.
Melihat peluang dan kemudahan aksesnya, orang mungkin tergoda untuk selingkuh sehingga meningkatkan kemungkinan sabotase diri, rusaknya kepercayaan, pengkhianatan, serta kerusakan emosional dan trauma.
Selingkuh adalah salah satu masalah paling umum yang dihadapi Gen Z dalam menjalin hubungan.
Ketidakjujuran dan kecurangan dapat menyebabkan kerusakan parah pada harga diri dan bahkan dalam banyak kasus dapat menyebabkan cedera diri.
Banyak orang saat ini menderita karena terlalu banyak berpikir, cemas, dan kurang percaya diri.
Mereka cenderung menganalisis secara berlebihan setiap detail kecil, sehingga menyebabkan penderitaan yang besar.
Orang yang terlalu banyak berpikir mungkin merasa sangat tidak aman dalam hubungan, yang pada akhirnya menyebabkan kebingungan dan konflik antara mereka dan pasangannya.
Terlalu banyak berpikir membuat seseorang sulit mempercayai pasangannya atau bahkan berkomunikasi secara efektif.
Ini adalah masalah hubungan utama yang dihadapi oleh generasi saat ini dan pada akhirnya mempengaruhi keseluruhan hubungan dan kehidupan mereka.
Di dunia yang serba cepat seperti yang kita jalani saat ini, segalanya tersedia hanya dengan mengklik satu tombol.
Dari menelepon dan terhubung dengan pasangan hingga menemukan solusi atas masalah hubungan secara online.
Meskipun hal ini mungkin merupakan hal yang baik, dalam situasi tertentu hal ini juga dapat berdampak buruk pada hubungan.
Jika pasangan sedang sibuk atau tidak segera merespons, hal ini bisa membuat pasangannya merasa cemas atau diabaikan, padahal hal ini mungkin tidak terjadi.
Solusi untuk masalah ini hanya ada satu, yaitu komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pasangan mengenai kebutuhan dan batasannya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News