GenPI.co - Memasak dengan minyak goreng sering kali menghasilkan senyawa berbahaya dan menurunkan kualitas gizi.
Apa pun jenis minyak yang kamu gunakan, hindari penggunaan berulang untuk mengurangi pembentukan senyawa berbahaya.
Dilansir Health, berikut cara tepat memilih minyak goreng.
Minyak dengan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) tinggi menyebabkan produksi senyawa yang lebih berbahaya saat dipanaskan.
Hal itu dibandingkan dengan minyak dengan asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) tinggi atau lemak jenuh.
Meski minyak kelapa stabil terhadap panas, tidak disarankan untuk menggoreng dengan lemak jenuh tinggi karena makanan yang digoreng akan menyerap minyak.
Titik asap adalah suhu saat minyak mulai menguap.
Proses ini menyebabkan perubahan kimia dalam minyak, yang mengakibatkan penampilan dan rasa yang tidak diinginkan serta terbentuknya senyawa berbahaya.
Karena alasan ini, titik asap yang tinggi sangat diinginkan untuk menggoreng.
Metode pemrosesan memengaruhi stabilitas minyak dengan mengubah kandungan antioksidan.
Proses mekanis, seperti yang digunakan dalam produksi minyak zaitun murni, mempertahankan kandungan antioksidan alami minyak.
Minyak olahan (yang dapat diputihkan atau dipanaskan) kehilangan beberapa antioksidan, sehingga umumnya ditambahkan kemudian sebagai aditif. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News