Pose Patung Kuda di Patung Pahlawan Ternyata ada Maknanya Loh!

12 November 2019 08:01

GenPI.co - Kamu pasti pernah melihat patung pahlawan yang menunggangi kuda di sejumlah kota di Indonesia kan? Apakah kamu mengetahui jika pose kuda pada patung pahlawan memiliki makna yang berbeda-beda?

Jika kamu memperhatikan, ada beragam pose kuda pada patung pahlawan. Beberapa kuda kedua kakinya diangkat. Sementara yang lain satu kakinya diangkat. Ada juga yang keempat kakinya berpijak. Tenyata, setiap pose kuda pada patung pahlawan tersebut memiliki makna tersendiri.

Lalu, apa saja ya makna terkait pose patung kuda yang dipajang di beberapa sudut kota di Indonesia? Berikut ulasannya.

BACA JUGA: Jangan Begadang, Kurang Tidur di Malam Hari Bisa Picu Emosi Lho!

Patung kuda yang keempat kakinya tidak terangkat

Jika kamu melihat patung pahlawan yang menunggangi kuda dengan pose keempat kakinya tidak terangkat sama sekali, berarti pahlawan tersebut meninggal dunia bukan karena peperangan. Pahlawan tersebut bisa saja meninggal karena sakit, karena tua, atau penyebab lainnya.

Contoh patung kuda yang kakinya tidak terangkat adalah Patung Jenderal Soedirman di Purwokerto, Jawa Tengah dan di Universitas Soedirman, Jawa Tengah.


Caption: Patung Jenderal Soedirman di Universitas Soedirman (foto: unsoed.ac.id)

Patung kuda dengan satu kaki yang terangkat

Patung pahlawan berkuda dengan satu kaki yang terangkat adalah pahlawan yang meninggal dunia akibat luka saat perang. Namun, pahlawan ini tidak meninggal di medan perang.

Salah satu contohnya adalah Monumen Jenderal Gatot Subroto di Purwokerto, Jawa Tengah.

BACA JUGA: Prabowo Subianto Patriot Sejati, Gemuruh Tepuk Tangan Menggema…


Caption: Monumen Jenderal Gatot Subroto di Purwokerto, Jawa Tengah (foto: situsbudaya.id)

Patung kuda dengan dua kaki yang terangkat

Patung pahlawan berkuda dengan dua kaki yang terangkat menandakan bahwa pahlawan tersebut meninggal dunia di medan perang atau saat perang sedang berlangsung.

Contoh patung ini adalah patung Pangeran Diponegoro di Menteng, Jakarta Pusat.

Meski demikian, menurut sejarah, Pangeran Diponegoro meninggal dunia saat sedang diasingkan dna ditahan di Benteng Rotterdam, Makassar, pada 8 Januari 1855.


Patung Pangeran Diponegoro di Menteng, Jakarta Pusat. (Foto: GenPI.co)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co