GenPI.co - Asisten Direktur Nutrisi Olimpiade di Universitas Memphis Kirbie Daily mengatakan minum matcha yang aman sangat bergantung pada waktu mengonsumsinya.
Dilansir Health, minum matcha saat makan atau segera setelah makan bisa menghambat penyerapan zat besi lebih kuat dibandingkan jika diminum di antara waktu makan.
"Saya menyarankan untuk memberi jeda waktu setidaknya 1 - 2 jam antara makan atau mengonsumsi suplemen zat besi dengan minum matcha," ujar Daily.
Selain waktu, jumlah dan jenis matcha yang dikonsumsi juga turut berpengaruh.
Kreator blog Coffee Copycat Megan Byrd mengatakan es krim matcha misalnya, mengandung matcha dalam jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan teh matcha.
"Makin banyak matcha yang dikonsumsi setiap hari, makin besar risiko gangguan penyerapan zat besi," tutur Byrd.
Byrd menganjurkan untuk tidak mengonsumsi lebih dari satu cangkir matcha per hari, terutama bagi orang yang khawatir dengan kadar zat besi dalam tubuhnya.
Namun, penting diingat bahwa matcha hanyalah salah satu faktor dalam penyerapan zat besi.
Daripada terlalu fokus pada satu jenis minuman, lebih baik perhatikan pola makan secara keseluruhan.
Menurut ahli gizi Sapna Peruvemba, kamu perlu melihat gambaran yang besar.
"Apakah kamu sudah mengonsumsi cukup makanan kaya zat besi? Apakah kamu mengombinasikan sumber zat besi nabati dengan vitamin C untuk membantu penyerapan?" ucap Peruvemba.
Beberapa makanan kaya zat besi seperti daging merah, ikan, lentil, gandum utuh, quinoa, dan kacang-kacangan.
Untuk meningkatkan penyerapannya, padukan makanan tersebut dengan sumber vitamin C seperti brokoli, mangga, paprika, dan stroberi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News